Metaranews.co, Bola- Laga Kedua Grup F antara Belgia kontra Kanada, Kamis (24/11/2022) dini hari WIB di Ahmed bin Ali Stadium, Al Rayyan berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Belgia. Gol semata wayang dicetak oleh Michy Batshuayi pada menit ke-44. Hasil tersebut membuat Timnas Belgia berada di puncak Grup F untuk sementara.
Match tersebut berlangsung cukup alot, Kanada tampil sangat mengesankan pada laga tersebut. Pertahanan Belgia sempat kesulitan menahan gempuran yang dilancarkan oleh para pemain Kanada. Kanada berhasil melepaskan shoot on target sebanyak 22 tembakan, sedangkan Belgia hanya mampu melepaskan 9 tembakan dengan hanya 3 yang on target.
Kanada sempat mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-10, namun Davies gagal memaksimalkan kesempatan tersebut. tendangan pemain Bayern Munich itu berhasil dimentahkan oleh penyelamatan gemilang Thibaut Coutrois.
Selanjutnya terjadi insiden penaliti kedua, backpass Eden Hazard langsung mengarah ke Tajon Buchanan, yang tampaknya dilanggar oleh Jan Vertonghen. Namun wasit malah menyatakan pemain Kanada tersebut off-side dan tidak melakukan tinjauan lewat VAR.
Drama penalti terjadi lagi setelahnya bagi Kanada, Axel Witsel muncul untuk melakukan kontak dengan Richie Laryea di dalam kotak pada menit ke-38 yang menyebabkan protes lebih lanjut dari Kanada.
Fakta menarik pada laga kali ini, Courtois menjadi penjaga gawang Belgia pertama yang menyelamatkan penalti di Piala Dunia sejak Opta memiliki data ini (dari 1966), dari penalti ketujuh yang dihadapi Timnas Belgia dalam periode tersebut (tidak termasuk adu penalti).
Namun cukup disayangkan, Courtois tidak menjadi Player of the Match pada laga tersebut, pilihan tersebut jatuh kepada sang jendral lini tengah Belgia Kevin de Bruyne.
“Saya tidak berpikir saya memainkan pertandingan yang hebat,” kata Kevin De Bruyne, dilansir dari Metro.
“Saya tidak tahu mengapa mendapatkan trofi ini (Man of the Match). Mungkin karena nama saya,” sindir pemain Manchester City ini.
Ia bermain 90 menit, dengan melakukan 50 sentuhan, 71 persen operan sukses, dan 4 operan kunci. Ia bahkan mengaku jika timnya bermain jauh lebih buruk ketimbang Kanda.
“Saya tidak berpikir kami bermain bagus sebagai sebuah tim. Kami memulai dengan sangat buruk dan momentumnya ada di Kanada, kami tidak menemukan cara untuk bermain melewati tekanan mereka,” ucap De Bruyne, dilansir dari laman FIFA.