Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Sungai Konto yang mengalir di Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, salah satu aliran airnya berasal dari Gunung Kelud.
Sungai itu merupakan aliran lahar terbesar di kawasan lereng utara gunung api ini.
Bahkan pada letusan 2014 lalu, kali yang bermuara di Sungai Brantas itu sempat dilanda banjir bandang akibat hujan lahar dari puncak Gunung Kelud.
Di sekitar Kali Konto juga terdapat jejak-jejak peradaban masa lalu. Ada banyak bukti peninggalan sejarah dari daerah ini.
Salah satunya yakni keberadaan artefak kuno berupa arca yang belum sepenuhnya selesai dibuat. Wujud arca memang terlihat masih belum sempurna, atau bisa dikatakan unfinish.
Arca ini jumlahnya ada tiga, terletak di Dusun Kebondalem, Desa Kandangan.
Dari Pasar Kandangan jaraknya sekitar 1,5 kilometer ke arah utara, tepat di tepi Jalan Raya Jombang.
Memang, jika dilihat sekilas, maka ketiga arca yang tertata rapi menghadap selatan tersebut hanya seperti batu biasa.
Namun, apabila diperhatikan seksama arca dari batu andesit itu memiliki beberapa guratan yang seperti hendak dijadikan patung dewa.
Pegiat Sejarah, Novi Bahrul Munib mengatakan, salah satu arca unfinish itu wujudnya digambarkan hanya setengah badan saja.
“Posisi arca dalam sikap berdiri samabangga, dan stellanya dibuat ganda,” jelas Novi.
Arca ini, terlihat samar, ada semacam belalai di bagian kepala. Menurut Novi, jika benar, maka sangat mungkin bahwa artefak ini berbentuk Dewa Ganesha.
Kemudian untuk arca unfinish kedua posisinya sama halnya dengan arca pertama. Cirinya adalah bertangan dua, tangan kanan membawa tongkat trisula, sedangkan tangan kiri ditekuk pada muka dada. Dari catatan Novi, untuk arca ini terlihat samar mengenakan jatamakuta.
“Dengan petunjuk semacam itu dimungkinkan arca ini merupakan arca Dewa Siwa,” tambahnya.
Untuk arca ketiga posisinya sama dengan dua arca lain, yang membedakan adalah tangan kanan yang belum selesai dikerjakan. Sementara untuk tangan kiri dalam posisi lurus ke bawah.
Selain keberadaan tiga arca tersebut, di Desa Kandangan masih banyak bukti artefak lain, seperti di Punden Dusun Bioro.
Di lokasi ini ada beberapa artefak yang diamankan di sekitar makam sesepuh daerah setempat.
Koordinator Komite Sejarah dan Purbakala Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri (DK4), Mochammad Didin Saputro, menyebut apabila dikaitkan dengan penemuan-penemuan lain disekitarnya, diduga kawasan Kandangan ini dulunya terdapat bengkel arca.
Bengkel arca era kerajaan kuno ini diduga ada di Dusun Kebondalem, Desa Kandangan.
“Periodisasinya memang belum bisa ditentukan secara pasti. Namun secara kontekstual karena lokasi arca dekat dengan Situs Bioro, dengan adanya isnkripsi tahun 1171 Saka atau 1249 Masehi, maka itu bisa menjadi pendukung bahwa kawasan ini sudah ada sejak abad 12,” kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DK4 itu.
Untuk tiga arca yang saat ini masih belum ada juru peliharanya di Dusun Kebondalem, Desa Kandangan, Didin telah merekomendasikan agar diamankan di balai desa setempat.
“Atau setidaknya masyarakat sekitar bisa ikut menjaga benda-benda bersejarah tersebut,” pintanya.