Metaranews.co, Kediri – Krupuk Langseng makanan satu ini masih terus eksis hingga saat ini. Salah satu sentra pembuatannya ada di Dusun Pojok, Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri.
Salah satu pengusaha Krupuk Langseng Rofiatun mengatakan, krupuk yang biasanya digoreng dengan pasir itu saat ini masih banyak peminatnya.
Rofiatun sendiri sudah berjalan Krupuk Langseng sejak 1980 silam dan hingga saat pembelinya masih sangat banyak.
“Sudah lama usaha ini, tahun 1980. Dulu ibu saya yang memulai,” kata Rofiatun.
Krupuk langseng atau biasa disebut krupuk goreng pasir sangat mudah dijumpai khususnya di wilayah karisidenan Kediri.
Rasanya yang gurih seringkali krupuk ini menjadi camilan aneka rasa pedas dan bawang.
Rofiatun memproduksi krupuk langseng mentahnya atau biasa disebut krecek belum siap saji.
Biasanya Ia menjual produknya kepada para distributor krupuk langseng, yang dilanjutkan pemberian rasa bumbu tambahan seperti pedas, bawang, ataupun trasi.
Permintaannya pun berbagai kota tetangga Karisidenan Kediri, seperti Jombang dan Nganjuk. “Empat kwintal per hari, dikirim ke Jombang dan Kediri karisidenan,” jelasnya.
Rofiatun mengatakan proses produksi kini sudah menggunakan mesin diesel. Dibanding produksi dahulu, orangtuanya melakukannya dengan manual tangan. “Mesin semua sekarang,” paparnya.
Total kini Rofiatun memiliki sebanyak 8 orang pekerja untuk membantu proses produksi krupuk langseng nya.
Masing-masing pekerja bertugas menyelep, cetak, memotong, dan memasukkan kedalam mesin oven. Kemudian dijemur dibawah panasnya sinar matahari selama 1 hari penuh.
Menurut Rofiatun, dari awal hingga akhir produksi memerlukan waktu selama 2 hari penuh.
Hasil Krupuk Langseng yang sudah siap jual, Rofiatun menjual dengan harga Rp13.000 per Kilogram.
Dengan perhari mampu memproduksi 4 kwintal, Rofiatun memperoleh omset puluhan juta rupiah perbulannya.
“Satu kali produksi membutuhkan waktu 2 hari. Pembeli dalam sekali ambil 1 ton,” pungkasnya.