Metaranews.co, Tips – Penyakit Campak merupakan infeksi virus serius yang disebabkan oleh virus keluarga paramyxovirus.
Penyakit Campak biasanya sering menyerang anak-anak. Penyakit ini tergolong salah satu penyakit yang menular.
Virus penyebab campak menginfeksi saluran pernafasan dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus campak terbanyak di dunia.
Diagnosis penyakit campak ditentukan berdasarkan gambaran klinis yaitu tanda dan gejala yang dialami penderita.
Namun, pada kasus khusus, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah lengkap, antibodi campak, dan fungsi hati.
Pemeriksaan dengan menggunakan reverse transcriptase-polymerase chain reaction (RT-PCR) juga dapat menentukan diagnosis secara pasti. Namun, dalam sebagian besar kasus, ini tidak diperlukan.
Komplikasi Penyakit Campak
Melansir Hellodoc.com, penyakit ini harus diwaspadai, meski jumlah penderita komplikasi campak tidak terlalu banyak. Komplikasi akibat campak umumnya adalah bronkitis, infeksi paru-paru (pneumonia), radang telinga, dan infeksi otak (ensefalitis).
Berikut beberapa orang yang berisiko mengalami komplikasi, yaitu:
Bayi di bawah usia satu tahun;
Orang dengan penyakit kronis; dan
Orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Perlakuan Penyakit Campak
Karena disebabkan oleh virus, tidak ada penanganan medis khusus untuk kondisi ini. Penyakit itu bisa sembuh dengan sendirinya.
Untuk meredakan gejala campak, berikut ini pengobatan yang dapat dilakukan :
Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
Istirahat yang cukup dan hindari sinar matahari selama mata Anda sensitif terhadap cahaya dan minum obat penurun panas dan pereda nyeri dan nyeri.
Pencegahan Penyakit Campak
Campak juga dikenal sebagai rubeola atau campak merah. Saat ini sudah tersedia vaksin untuk mencegah penyakit ini.
Vaksin untuk penyakit ini merupakan bagian dari vaksin MMR (campak, gondongan, campak jerman). Vaksinasi MMR merupakan kombinasi vaksin campak, gondongan dan campak Jerman.
Vaksinasi MMR diberikan dua kali. Pertama, diberikan saat si kecil berusia 15 bulan dan dosis vaksin MMR berikutnya diberikan saat berusia 5–6 tahun atau sebelum masuk sekolah dasar. Vaksin memiliki fungsi penting dalam pencegahan penyakit campak.
Gejala Campak Pada Anak
Infeksi campak dapat berlangsun selama beberapa minggu, dimulai 7-14 hari saat seseorang terpapar virus. Namun, masa inkubasi terjadi pada 7-18 hari.
Melansir mitrakeluarga.com, gejala awal campak muncul saat 1-3 hari pertama sakit. Sementara itu, masa penularan campak terjadi dari 4 hari sebelum ruam hingga 4 hari setelah ruam muncul.
Gejala Penyakit Campak
- Demam dengan suhu lebih dari 38 derajat C. Umumnya demam berlangsung 3 hari atau lebih.
- Disertai dengan satu atau lebih gejala, antara lain batuk, pilek, mata merah, atau mata berair.
- Muncul bintik kemerahan (ruam) yang bisa dimulai di belakang telinga.
- Makulopapular atau ruam kulit yang muncul sebagai area kulit yang terlihat sedikit menonjol dengan warna yang berbeda dari kulit normal.
- Biasanya ruam ini muncul selama 3 hari atau lebih yang dalam rentang 4-7 hari menyebar ke seluruh tubuh.
- Bintik koplik atau bercak putih keabu-abuan dengan dasar merah di bagian dalam pipi.
Penyebab dan Faktor Risiko Campak
Penyebab campak yang menyerang manusia adalah Morbillivirus yang merupakan virus RNA.
Tidak hanya menyerang anak-anak, virus ini juga bisa menyerang orang dewasa, terutama yang belum pernah mendapat vaksin atau belum pernah terkena campak saat masih kecil.
Virus penyebab campak ditemukan di hidung atau tenggorokan anak atau orang dewasa yang terinfeksi. Ketika seseorang terinfeksi virus, itu dapat menyebabkan batuk dan bersin.
Kemudian tetesan itu bisa menyebar ke udara, di mana orang lain bisa menghirupnya. Tetesan infeksi dapat bertahan di udara selama sekitar satu jam.
Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan penyakit campak adalah sebagai berikut:
1. Belum divaksinasi
Jika Anda belum mendapatkan vaksin campak, kemungkinan Anda terkena campak jauh lebih besar. Faktanya, sekitar 90% orang yang tidak pernah terkena campak atau pernah divaksinasi campak akan tertular bila terkena virus campak.
2. Perjalanan internasional
Faktor risiko selanjutnya adalah perjalanan internasional. Jika Anda bepergian ke negara-negara di mana campak lebih umum, risiko terkena campak bahkan lebih tinggi.
3. Kekurangan vitamin A
Seseorang yang kekurangan vitamin A dalam makanan, kemungkinan besar akan mengalami gejala dan komplikasi campak yang lebih parah. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan asupan vitamin A bagi anaknya.
Penyakit Campak merupakan penyakit yang sangat menular. Oleh sebab itu, jika sudah ada tanda-tanda penyakit campak, hendaknya jangan di abaikan.
Segera periksakan ke dokter untuk memberi pertolongan pertama, agar penyakit tidak bertambah parah dan menular.