Metaranews.co, Tips – Orang Toxic biasanya hadir secara tidak terduga. Mungkin dengan cara seperti minta antar jemput ke warung kopi, atau bahkan minta tolong namun hanya untuk dirinya sendiri
Perilaku Orang Toxic mudah ditemukan. Datang hanya ketika dirinya membutuhkan sesuatu. Terkadang, perilaku seperti ini memang harus kita ajak untuk mengobrol santai dan diberikan nasihat sedikit.
Beberapa dari kita mungkin perlu berinteraksi dengan orang lain, setidaknya mengobrol tentang keseharian, maupun menceritakan masa lalu masing-masing.
Sayangnya, tidak semua orang mengerti apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan kondisi seperti itu. Alhasil, yang kita dapatkan hanya stress yang semakin bertambah.
Menurut CEO Stress Management Indonesia Coach Pris mengatakan bahwa orang yang memiliki pengaruh buruk atau dikenal juga sebagai orang toxic, dapat mempengaruhi kesehatan mental orang lain.
Cara Menghadapi Orang Toxic
1. Mengenali ciri dan perilaku orang yang merugikan
Tak kenal maka tak sayang. Kamu harus mengenali perilaku buruk orang yang merugikan dan menyakitkan baik secara mental maupun fisik dalam jangka panjang.
Kamu juga perlu mengenali jika seseorang lebih merugikan untuk mengetahui apakah mereka adalah orang yang baik atau membawa pengaruh buruk.
Perilaku buruk dapat memengaruhi kesehatan mental jika dibiarkan dalam jangka panjang. Seperti minum-minuman keras atau hal buruk lainnya.
2. Tetapkan batasan hubungan
Kamu tidak harus menjauh, namun kamu dapat menetapkan batasan untuk orang toxic sehingga mereka tahu apa yang tidak boleh mereka lakukan.
Dengan menetapkan batasan, orang dapat belajar dari kesalahan mereka dan merenungkan diri mereka sendiri. Dan setidaknya bisa membuat otak mereka berpikir, mengapa sejawatnya menjaga jarak dengannya.
Hal itu penting, jika otak mereka sudah bekerja dan memikirkan apa yang telah terjadi pada dirinya bisa saja dia tidak mengulangi kesalahan yang sama berulang kali.
Menetapkan batasan juga dapat melindungi diri dari perilaku berbahaya. Jangan ragu untuk menetapkan batasan Anda sendiri demi kesehatan mental.
3. Batasi hubungan dan interaksi sosial dengan orang yang toxic
Setelah kamu menetapkan batasan, kamu dapat mulai mempraktikkannya, tidak perlu banyak basa-basi berurusan dengan orang toxic.
Mulai dari berhenti berhubungan dengan orang-orang toxic. Kamu dapat menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang lebih membantu dan memiliki getaran positif. Seperti teman-teman yang selalu mengajak ke hal positif seperti beribadah maupun hal lainnya.
4. Tanamkan cinta pada diri sendiri
Mencintai diri sendiri itu penting dan yang terpenting. Karena itu, kamu harus belajar memprioritaskan kesehatan mental sendiri.
Kamu bisa belajar menanamkan cinta diri contohnya dengan membuat jurnal, beraktivitas sesuai yang disenangi atau hal positif lainnya.
Kamu bisa melihat kembali pencapaian selama ini, seperti menerka kira-kira apa kelebihan kamu dan apa yang ingin di capai di masa depan. Dengan begitu, kamu akan bisa belajar untuk lebih mencintai diri sendiri.