Metaranews.co, Hiburan – Ajaran sesat kembali menyeruak di Indonesia, setelah lama tidak pernah ad lagi informasi yang memberitakan tentang aktivitas yang disebut menyimpang ini, kini media massa kembali diramaikan dengan munculnya Kelompok Aliyudin di Tangerang.
Kelompok Aliyudin ini akhirnya dibina oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat untuk kembali ke syariat Islam yang sebenarnya.
Kelompok yang berada di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten ini melakukan ritual tak biasa, mulai dari memuja kuburan kosong hingga dijilat anjing hitam.
Bukan kali pertama ini ajaran sesat ada di Indonesia. Beberapa aliran juga sempat didapati jejaknya. Ritualnya pun terbilang tidak masuk akal.
Jejak Aliran Sesat di Indonesia
Lalu, bagaimana jejak alien sesat di Indonesia yang pernah terekam dan pernah eksis. Berikut diantaranya.
Gerakan Fajar Nusantara
Ditelinga masyarakat sudah tidak asing lagi dengan istilah GAFATAR. Istilah tersebut merupakan singkatan dari nama aliran sesat Gerakan Fajar Nusantara.
Gerakan ini sempat mendapat perhatian publik karena sering mengadakan aksi-aksi sosial. Bahkan, tak sedikit masyarakat yang tertarik untuk bergabung dengan sekte tersebut.
GAFATAR dinyatakan sesat oleh MUI pada tahun 2016. MUI menyatakan GAFATAR berangkat dari gerakan Al-Qiyadah yang sebelumnya dinyatakan sesat oleh MUI.
Ahmad Moshaddeq adalah nama seorang guru spiritual dari kelompok GAFATAR yang mengambil ajaran dari Millah Abraham yang mencampurkan agama Yahudi, Kristen dan Islam.
Kerajaan Ubur-ubur
Meski memiliki kata jeli di namanya, sekte ini tidak menyembah ubur-ubur.
Sementara itu, Kerajaan Ubur-ubur mempraktekkan ritual zikir pada Jumat malam dan diakhiri dengan nyanyian dan tarian. Mereka melakukan ritual ini untuk mengungkap harta terpendam peninggalan Nusantara.
Aliran ini didirikan oleh pasangan Rudi dan Aisyah. Mayoritas kelompok ini berada di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Ajaran Sekolah Surga Adn
Mazhab ini didirikan oleh Ahmad Tantowi yang mengajarkan bahwa manusia tidak wajib shalat melainkan berinfak.
Infak adalah pusat kegiatan sekte dan pengikutnya diharuskan menyetor 10 persen pendapatannya kepada pemimpin, kemudian ada pemotongan 10 persen dari pendapatan bulanan, setiap pengikut diwajibkan menyetor rata-rata Rp 3-4 juta. setiap bulan.
Satria Piningit Weteng Buwono
Ajaran ini lahir dari klaim Agus Imam Solihin alias Agus Noro alias Papi bahwa manusia tidak perlu shalat. Pengikutnya hanya perlu mengingat Tuhan sebagai bentuk ibadah tertinggi.
Sekte di Tangerang
Kembali ke sekte di Tangerang, kelompok ini memiliki beberapa ritual yang aneh di mata masyarakat awam. Forum Pimpinan Daerah (Forkopimcam) juga melakukan investigasi dengan mendatangi lokasi tempat pemujaan itu berada.
Begitu mereka tiba, mereka melihat sekte itu sedang melakukan ritual pemujaan di kuburan kosong. Ketiga kuburan atau makan tersebut berada dalam satu ruangan. Namun, kuburan tersebut dikenal sebagai kuburan buatan atau kosong.
Adapun satu hal yang meresahkan masyarakat, mereka memodifikasi kalimat istighfar sehingga diucapkan terbalik.
Itulah beberapa rangkuman jejak ajaran sesat yang pernah eksis di Indonesia.