Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Harga cabai rawit terus merangkak naik. Kini di tingkat pedagang eceran di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Kediri harganya tembus Rp65.000 per kilogram.
Kenaikan ini terjadi sejak satu bulan terakhir, diduga akibat minimnya pasokan di tingkat petani.
Siti Roifah, salah satu pedagang tradisional Pasar Kweden Ngasem mengatakan, harga cabai rawit perlahan merangkak sejak satu bulan terakhir, terutama dalam medio Desember 2022-Januari 2023.
Akibat kenaikan harga cabai rawit ini, jumlah penjualan sejumlah pedagang mengalami penurunan.
“Biasanya dalam sehari mampu menghabiskan stok cabai empat kilogram, sekarang hanya setengah,” kata Siti, Jumat (24/2/2023).
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, membenarkan kenaikan harga cabai tersebut. Menurutnya, kenaikan harga cabai rawit ini terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Kediri.
Adapun dari hasil sidak ke Pasar Induk Pare maupun diskusi bersama paguyuban cabai, Tutik menuturkan, kenaikan ini terjadi sejak satu bulan terakhir.
Mulanya rata-rata harga cabai rawit tingkat grosir di Pasar Induk Pare ada di kisaran Rp34.000 per kiogram, kini merangkak naik menjadi Rp53.000 per kilogram.
Tutik menyebut, kenaikan tersebut terjadi secara bertahap sejak bulan Desember 2022 hingga Januari 2023. Kenaikan harga dipicu hasil panen petani yang tak begitu besar.
Kemudian, lanjut Tutik, kenaikan harga juga akibat adanya cuaca ekstrem.
Kini di Pasar Induk Pare tercatat pasokan cabai rawit hanya ada sembilan ton.
“Jadi yang busuk juga banyak. Hasil tersebut diketahui dari menganalisa supply dan demand,” papar Tutik.
Lanjut Tutik, kenaikan harga cabai tersebut juga dipengaruhi oleh permintaan berlebih, terutama dari luar Kabupaten Kediri.
“Kalau di pasaran kenaikan karena itu tadi, dan beberapa permintaan dari luar. Untuk yang di pasar induk kirimnya banyak ke Jabodetabek dan beberapa wilayah lainnya,” pungkasnya.