Metaranews.co, Kediri – BPJS Kesehatan menerapkan penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai nomor identitas peserta JKN untuk mempermudah akses layanan di Fasilitas Kesehatan (Faskes).
Selain memberikan kemudahan, penggunaan NIK ini juga untuk meningkatkan kualitas mutu layanan yang diberikan kepada peserta.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri, Tutus Novita Dewi mengatakan, pemberlakuan NIK sebagai identitas peserta JKN selaras dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, dan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan yang telah beberapa kali diubah, terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
“NIK menjadi identitas tunggal untuk semua urusan pelayanan publik, salah satunya adalah pelayanan kesehatan Program JKN,” ucap Tutus.
Secara prosedur, apabila peserta tidak dapat menunjukkan identitas kepesertaan BPJS Kesehatan saat mengakses pelayanan kesehatan, maka peserta dapat menunjukkan NIK. Hal ini berlaku sebaliknya, dengan adanya kemudahan ini, peserta tidak perlu lagi mencetak kartu fisik Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Apabila identitas kepesertaan BPJS Kesehatan itu tertinggal, rusak atau bahkan hilang saat mengakses layanan kesehatan, peserta cukup menyebutkan NIK, menunjukkan (Kartu Tanda Penduduk) KTP, atau KIS Digital yang ada pada Aplikasi Mobile JKN. Tidak ada lagi kewajiban menunjukkan kartu fisik kepesertaan BPJS Kesehatan, apalagi fotokopi berkas lainnya seperti Kartu Keluarga dan sebagainya,” tegasnya.
Tutus menjelaskan, Faskes yang bekerjasama di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Kediri, yang meliputi Faskes di Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Nganjuk sudah mengimplementasikan ketentuan ini. Sehingga peserta tidak perlu khawatir tidak mendapatkan pelayanan kesehatan meskipun tidak membawa identitas kepesertaan BPJS Kesehatan.
“Cukup dengan NIK saja sudah bisa mendapatkan layanan kesehatan, sepanjang peserta datang ke Faskes sesuai prosedur , pasti dilayani, tidak perlu khawatir,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kota Wilayah Utara Kota Kediri, Susana Dewi mengungkapkan, persyaratan cukup dengan NIK saja juga sangat membantu Faskes, karena selain lebih mudah, kini tidak ada lagi berkas fotokopi yang harus dilampirkan peserta.
“Kita tidak perlu lagi repot, dan untuk ke peserta juga jadi mudah, tidak perlu menanyai mana fotokopi KTP, fotokopi kartu JKN, KK dan sebagainya. Cukup simpel, bapak ibu mana KTP nya, dan itu kita sudah bisa melayani. Sehingga kita juga tidak perlu menyiapkan fasilitas untuk menyimpan dokumen fotokopi persyaratan peserta tersebut. Jadi sangat mudah sekali. Peserta BPJS tidak perlu khawatir lagi apabila tidak membawa kartu BPJS tidak akan dilayani, cukup bawa KTP saja pasti akan dilayani,” ucapnya.
Adanya kemudahan ini disambut baik oleh salah satu peserta JKN di Kota Kediri, Tri Indra Mayanti (40). Menurutnya, semakin mudah dengan cukup menggunakan NIK saja ketika membutuhkan pelayanan kesehatan. Apalagi ayahnya sebagai penyintas beberapa penyakit seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, kista ginjal, hingga jantung yang harus melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, dan mengonsumsi obat setiap hari.
“Kalau sekarang hanya pakai KTP saja, alhamdulillah. Semakin mudah. Kadang kan kalau kita kondisi darurat tidak harus nyari fotokopian. Semoga kedepannya semakin dimudahkan,” ujarnya.