Metaranews.co, News – Heboh transaksi ganjil di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diungkap Menko Polhukam Mahfud MD.
Untuk diketahui, Mahfud MD mengungkap fakta, jika ada transaksi tidak wajar di Kementerian Keuangan sebesar Rp 300 triliun.
Dirinya menegaskan ada 460 pegawai Kemenkeu yang terlibat dalam transaksi tidak wajar senilai Rp 300 triliun ini. Mahfud MD menjelaskan, temuan tersebut berdasarkan 160 laporan yang disampaikan sejak 2009 hingga 2023.
Lantas bagaimana jejaring kasus ini sudah berjalan? Berikut poin menarik yang patut untuk disimak, dilansir dari berbagai sumber.
1. Dilaporkan Sejak 2009
Menkopolhukam Mahfud MD telah mengumpulkan 160 laporan sejak 2009 hingga 2023. Ada 460 pegawai Kementerian Keuangan yang terlibat transaksi mencurigakan mencapai Rp 300 triliun, tidak ada tanggapan dari Kementerian Keuangan.
“Sejak tahun 2009 telah dilaporkan sebanyak 160 laporan dan terakumulasi hingga tahun 2023,” ujarnya usai berkunjung ke Universitas Islam Indonesia (UII) Sleman Yogyakarta, melansir Suara.com.
2. Hanya Sekali Penindakan
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD kembali menyatakan kasus transaksi aneh di Kementerian Keuangan RI hanya sesekali ditindak, dan jarang ditindaklanjuti.
3. Dianggap Angin Lalu, Karena Kesibukan Kementerian Keuangan
“Saya kira karena kesibukan yang luar biasa jadi hanya perlu sistem saja menurut saya,” ujar Mahfud MD.
Meski begitu, dia memberikan acungan jempol kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengusut tuntas laporan transaksi-transaksi aneh sehingga mengingatkan anggotanya untuk tidak pamer kekayaan.
4. Transaksi Aneh di Ditjen Bea Cukai dan Pajak
Transaksi aneh Rp 300 triliun ini merupakan transaksi uang yang paling sering terjadi di Direktorat Jenderal Pajak Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.
Tak hanya 300 triliun rupiah, tapi juga temuan senilai Rp. 500 miliar, seperti temuan nominee di rekening Rafael Alun Trisambodo.
5. Kementerian Keuangan Dicurigai
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan akan berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terkait dugaan transaksi mencurigakan senilai Rp 300 triliun di lembaganya.
Dirjen Bea dan Cukai, Askolani mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi dengan Mahfud MD terkait hal tersebut.
“Ini perlu koordinasi. Pastinya nanti Irjen (Irjen) pasti komunikasi dengan Menkopolhukam (Mahfud MD) soal ini,” kata Askolani dalam jumpa persnya di Jakarta, Rabu (8/3/2023).
Ia mengatakan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan akan mengklarifikasi kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait temuan transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan.
6. Tidak Ada Keterkaitan dengan Kasus Rafael Alun
Mahfud menjelaskan, temuan transaksi ganjil tersebut tidak ada kaitannya dengan transaksi dari rekening pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya senilai Rp 500 miliar.
“Saya juga sudah menyampaikan laporan lain selain Rp 500 miliar (ditemukan PPATK, Red),” ujarnya, Rabu, 8 Maret 2023.
Dia bilang dia mendapat laporan transaksi mencurigakan ini hari ini. Mahfud mengungkapkan, pihaknya telah menyampaikan informasi tersebut kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
“Kemarin ada 69 orang (pegawai Kementerian Keuangan dengan kekayaan tidak wajar) dengan nilai di bawah triliunan saja. Hanya ratusan, ratusan miliar. Sekarang hari ini sudah ditemukan sekitar 300 T, harus ditelusuri,” ujarnya.
Meski begitu, belum ada tanggapan atau pernyataan resmi dari Kementerian Keuangan terkait pernyataan Mahfud tersebut.