Gencarkan Stabilisasi Harga, Presiden Jokowi Minta Bulog Serap 2,4 Juta Ton Beras Tahun Ini

stabilisasi harga
Presiden Jokowi saat menghadiri sekaligus meresmikan penggilingan padi di Sragen, Jawa Tengah. (Sumber foto by Instagram @jokowi)

Metaranews.co, News – Gencarkan stabilisasi harga lebih baik, Presiden Joko Widodo minta Bulog menyerap 2,4 juta ton beras dari petani.

Hal tersebut disampaikan presiden saat meresmikan Pusat Penggilingan Padi Bulog yang berlokasi di Kecamatan Masaran, Sragen, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (11/3/2023)

Bacaan Lainnya

“Dua hari lalu di Kebumen, lalu pagi ini di Kabupaten Ngawi semua sudah mulai panen raya tahun ini. Oleh karena itu, tadi pagi saya minta kepada Bulog, Dirut [Bulog], untuk menyerap gabah sebanyak-banyaknya dari petani,” ucap Jokowi, melansir setkab.go.id.

stabilisasi harga
Presiden Jokowi saat menghadiri sekaligus meresmikan penggilingan padi di Sragen, Jawa Tengah. (Sumber foto by Instagram @jokowi)

Tidak hanya itu, di tahun 2023 ini, Jokowi juga mengatakan jika Bulog harus mampu menyerap 2’4 juta ton beras dari petani. Tujuannya agar stabilitas harga bisa lebih baik.

“Tahun ini saya sudah perintahkan Bulog siap dengan angka 2,4 juta ton sehingga stabilitas harga kita lebih baik,” katanya.

Selaras dengan itu, Jokowi mengatakan jika pemerintah saat ini juga telah melakukan reformulasi Harga Pokok Pemerintah (HPP) gabah agar memberikan manfaat bagi para petani.

Pria asal Solo ini juga meminta Bulog membeli Gabah Kering Giling (GKP) dengan harga tersebut.

“Kita ingin harga di petani wajar, kemudian harga di pedagang juga wajar, semua bisa diuntungkan, dan harga konsumen di masyarakat juga dalam posisi wajar. Menjaga keseimbangan ini tidak mudah,” ujarnya.

Hadir di peresmian penggilingan padi, presiden menyebut, jika sampai hari ini Bulog memiliki tujuh sentra penggilingan yang masih beroperasi.

“Ini tidak hanya di Sragen, tapi juga tujuh lokasi yang sudah beroperasi di Subang, di Kendal, di Karawang, di Lampung, di Bojonegoro, di Magetan, dan di Sragen,” ujarnya.

Keberadaan sentra penggilingan yang tersebar di berbagai wilayah ini, disebutnya bisa menjadi kekuatan Bulog untuk mengoptimalkan serapan gabah petani.

“Ini akan memperkuat kekuatan Bulog dalam menyerap gabah dari petani dengan kapasitas sangat besar,” katanya.

Sebelum meresmikan penggilingan padi di Sragen, Jawa Tengah. Presiden Jokowi, sebelumnya juga menghadiri panen padi, di areal persawahan Desa Kartoharjo, Ngawi, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (2/11/2023).

Dalam kesempatan itu, kata Presiden, setiap daerah memiliki tingkat kesuburan dan pengelolaan yang berbeda sehingga hasil pertanian yang diperoleh juga berbeda.

“Setelah kemarin di Kebumen, sekarang kita ikut panen raya di Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur. Saya melihat memang ada perbedaan terutama produktivitas per hektar. Di sini ada yang mencapai 10,5 ton per hektar, ada yang mencapai 8 ton per hektar, kemarin ada 5,5-6 [ton per hektar],” kata presiden.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *