Metaranews.co, Kota Kediri – Aksi penipuan diduga dengan ilmu gendam terjadi di Toko Pie Nanas Candaria, Jalan PK Bangsa Kota Kediri.
Dalam aksinya, pelaku sempat terekam CCTV. Si pelaku datang mengendarai motor tanpa plat, gerak-geriknya tampak mencurigakan.
Pemilik toko, Ratih Kusuma Dewi mengungkapkan, aksi penipuan itu membuat dua pegawainya selaku admin tak sadar.
Kedua pegawainya itu diduga digendam saat membuka toko pada Senin (13/3/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.
Ratih mengatakan, kedua pegawainya itu mengaku tak sadarkan diri saat memberikan uang ke pelaku, yang diduga menggunakan ilmu gendam.
“Pegawai saya kayak kena gendam, dan uangnya dikasihkan. Plat motornya enggak ada, cuma adanya rekaman CCTV,” kata Ratih saat dihubungi Metaranews.co, Selasa (14/3/2023).
Ratih menjelaskan, tidak biasanya pegawainya melakukan hal itu, mengeluarkan uang tanpa seizin pemilik toko.
Kalaupun ada penagihan suatu barang, biasanya kedua pegawai tersebut menunda pembayaran pada keesokan harinya.
Saat aksi penipuan berlangsung, si pelaku mengaku telah menghubungi Ratih, si pemilik toko Pie Nanas Candaria.
“Dia (pelaku) pura-pura telepon, ada suara cewek juga katanya. Dia meyakinkan dengan berbicara panjang lebar dengan aku. Padahal saat itu handphone-ku lagi mati,” jelasnya.
Kemudian pelaku meminta tagihan belanja etalase sebesar Rp650.000, namun di kasir hanya ada uang cash Rp450.000.
“Kemudian adminku bilang tidak ada Rp650.000, adanya Rp450.000, ya udah ditalangi dulu pakai uangku kata pelaku,” bebernya.
“Padahal pegawaiku dua orang lho, bisa percaya dan tidak merasa tertipu sama sekali. Biasanya enggak pernah begitu adminku, terus dikasihlah Rp450.000,” tambahnya.
Menurut Ratih, meskipun nilai kerugian dalam aksi penipuan ini tidak begitu besar, namun perlu menjadi kewaspadaan khalayak umum.
Terlebih, aksi penipuan jenis ini sudah terjadi untuk yang kedua kalinya.
Adapun kejadian ini telah dilaporkan kepada pihak kepolisian.
“Dari CCTV kelihatan, jadi dia sudah berniat, dan sudah tahu namaku. Jadi dia sudah observasi kan sebelumnya. Berarti sudah ditargetkan. Padahal tidak ada tanggungan etalase. Alasannya belanja baru mau bikin etalase,” pungkasnya.