Metaranews.co, Hiburan – Bagaimana menjadi lelaki pendiam dan menghanyutkan serta penuh kalkulasi tidak banyak bicara seperti Thomas Shelby dalam serial drama Peaky Blinders?
Serial drama yang tayang di Netflix sebanyak 6 season ini mengisahka drama kolosal mengenai keluarga mafia pada tahun 1919 di Birmingham, Inggris.
Serial ini berfokus pada sebuah komplotan yang menjahit silet ke dalam ujung topi mereka, dan pemimpin mereka Tommy Shelby, yang ambisius dan ingin memperluas kekuasaan.
Salah satu tokoh utama yang menjadi perhatian dalam serial drama itu ialah Thomas Shelby. Sosok pria yang disebut sebagai Sigma Male dengan kepribadiannya yang tenang dan cerdik dalam mengambil keputusan.
Mengapa para lelaki harus mengambil pelajaran dari sosok Thomas Shelby ini?
Sebelum jauh masuk ke pembahasan. Mari ketahui dulu konsep The Social – Sexual Hierarchy, sebuah konsep personalitas lelaki yang dikembangkan oleh yang dikembangkan oleh penulis bernama Vox day.
Gaya lelaki bisa dibagi menjadi beberapa bagian personalitas yang menjadi satu dalam sebuah pirmaida hirarki. Ada Alpha di posisi teratas, Beta, Delta, Gamma dan Omega yang berada di posisi paling bawah.
Diluar itu, ada satu personalitas yang berada diluar piramida hirarki tersebut, yakni Sigma. Posisi Sigma ini sendiri setara dengan Alpha.
Banyak yang menyebut, jika Thomas Shelby ini merupakan tipe lelaki Sigma Male karena kebiasaannya yang pendiam namun menghanyutkan.
Mari berkenalan dahulu dengan beberapa tipe personalitas lelaki yang telah disebutkan ada dalam satu Piramida hirarki.
Yang pertama ada Alpha Male. Tipe ini merupakan seorang pemimpin dan biasanya dialah seseorang yang memegang kendali dan tanggung jawab atas circle atau grupnya.
Tipe ini merupakan sosok yang menjadi panutan atau dikagumi dan dihormati. Seorang Alpha memiliki kepercayaan diri yang tinggi, dominan, ekstrover dan kharismatik.
Selanjutnya adalah Beta Male. Tipe ini merupakan pendamping Alpha, atau bisa juga disebut tangan kanan Alpha. Sifat naturalnya adalah main aman daripada seorang Alpha.
Namun, Beta sebenarnya memiliki banyak previlage atau keuntungan dibanding golongan lainnya. Mudahnya, tipe ini tidak memegang tanggung jawab yang begitu besar, berbeda dengan Alpha. Namun, tipe ini bisa menikmati keuntungan dari seorang Alpha. Tipe ini juga kerap kali dibukakan jalannya oleh Alpha.
Beta Male juga memiliki kesetiaan tingkat tinggi, tipe ini juga bisa menjadi penasihat dan teman diskusi untuk Alpha.
Selanjutnya adalah Delta Male, tipe ini sejarinya adalah pengayom masyarakat. Dan tipe ini merupakan pria biasa pada umumnya. Tipe Delta Male ini merupakan tipe yang mau mengerjakan apapun yang diperintahkan, dia cenderung tidak terlalu mementingkan karirnya.
Tipe ini lebih menerima keadaannya sekarang, yang standar saja. Terpenting, apa yang sudah ia kerjakan dihormati oleh orang lain. Seorang Delta Male biasanya juga kesulitan menjalin hubungan dengan wanita, namun tipe ini adalah pekerja keras.
Selanjutnya adalah Gamma Male. Tipe ini bisa disebut sebagai tipe pria yang culun dan pintar. Namun, sebenarnya didalam hatinya mengtakan dia bisa menjadi pemegang tanggung jawab.
Sosok Gamma ini pandai dan memiliki intelektual tinggi. Seorang Gamma ini, punya kecenderungan jika sudah mencintai wanita dia akan terobsesi. Gamma juga tipe lelaki yang mawas diri dan suka introspeksi.
Bagian terakhir dalam bagan pirmaida lelaki ini adalah Omega. Tipe ini biasanya sering mendapat penolakan dari masyarakat. Hidup sendiri dan tidak memiliki teman. Omega cenderung lelaki yang memendam semua masalahnya untuk diri sendiri.
Namun, sisi lain yang dimiliki adalah, dia bisa meledak kapan saja. Bahkan, terkadang wanita pun menagganpnya sebagai sosok yang aneh.
Namun, hirarki piramida personalitas lelaki ini seiring berjalannya waktu terus berkembang. Hingga memunculkan personalitas baru, yakni Sigma Male yang berada diluar hirarki piramida ini.
Seorang Sigma Male, sebenarnya adalah Alpha yang Introvet. Ibaratnya, tipe ini merupakan sosok Lone Wolf yang tidak ada didalam grupnya. Namun, dia merupakan sosok yang dikagumi, disegani dan dihormati dan berdiri sendiri.
Tipe ini cenderung tidak membutuhkan supprot dari grupnya. Sama seperti Alpha, Sigma Male ini sangat digemari oleh wanita tetapi bukan dari cara bicaranya, melainkan dari kepribadiannya yang kharismatik dan pendiam.
Jadi, apa hubungannya dengan Thomas Shelby? Jika dikerucutkan, sosok Thomas ini merupakan sosok yang acuh tak acuh namun sebenarnya ia peka dengan keadaan sekitarnya. Menariknya, dia tidak memberikan respon dan memilih untuk tidak ikut campur.
Jadi, ketika dia dalam posisi tidak perduli, sebenarnya Thomas sedang memproses situasi yang dia lihat dan memikirkan tindakan apa yang akan diambil. Itulah yang membuat dia tampak cool dan keren.
Poin kedua adalah, sosok Thomas yang misterius dan percaya diri. Cara seperti ini bisa dilakukannya dengan cara lebih banyak mendengarkan orang lain daripada bicara. Dia juga selalu berpikir lebih dulu sebelum memikirkan pendapatnya.
Sehingga, jika menonton filmnya, ia selalu memberikan tatapan tajam dan dalam kepada lawan bicaranya. Kepercayaan dirinya juga selalu muncul ketika ia menatap mataawan bicaranya. Dia tidak menatap ke arah lain dan itulah yang membuat dia lebih percaya diri.
Seorang Sigma Male tidak mengapa sendirian. Bahkan, jika dia sendirian dia tetap tidak merasakan apa-apa.
Poin selanjutnya adalah mandiri dan independen. Meskipun tergolong menjadi orang dengan kasta tertinggi dalam drama tersebut, Thomas seringkali pergi kemanapun sendiri tanpa membawa saudara-saudaranya bahkan tanpa bodyguard.
Bahkan ketika dia menghadapi keinsecuersnnya, ia memilih untuk menyendiri tanpa melibatkan orang lain. Seorang Sigma Male lebih mengkonfrontasi masalahnya sendirian tanpa merengek pada orang-orang di sekitarnya.
Thomas juga merupakan sosok yang penuh kalkulasi dan intelijen. Meskipun misterius, seorang Sigma Male bukanlah ‘Tong Kosong’. Tipe ini memiliki akal-akalan yang intelijen dan penuh kalkulasi.
Dalam serial Peaky Blinders ini, di banyak adegan, Thomas sangat sering menunjukkan caranya menyerap pembicaraan orang lain, menyerapnys kemudian memutuskan, hingga menyudutkan lawan bicaranya.
Sebelum ia berbicara, ia juga sempat berhenti untuk berpikir kemudian mulai berbicara dan memutuskan sesuatu yang membuat lawan bicaranya tidak berkutik. Selain itu, ia juga sosok yang tenang sehingga membuat lawan bicaranya kebingungan.
Dari Thomas Shelby ini, ada pembelajaran yang bisa diambil. Dimana hirarki Piramida ini jangan dijadikan alat untuk menstigma orang lain. Melainkan, lebih menjadi alat untuk lebih banyak berpikir dan mengingat bagaimana cara kita bersikap ke orang lain.