Metaranews.co, Kediri – Pemerintah Kabupaten Kediri bakal menggelar acara Kediri bersholawat bersama Habib Luthfi bin Yahya. Acara yang digelar sebagai rangkaian Hari Jadi Kabupaten Kediri Ke-1219 ini diadakan di kawasan Simpang Lima Gumul, Jumat, (12/5/2023) malam.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan, selain sholawatan dalam acara yang dimulai pukul 18.30 WIB itu juga diadakan tausiyah kebangsaan dari Habib Luthfi.
“Kegiatan tausiyah kebangsaan ini untuk mengikis radikalisme di Kabupaten Kediri,” kata Mas Dhito saat memimpin rapat persiapan sholawatan dan tausiyah kebangsaan di ruang Pamenang, Pemkab Kediri, Kamis (4/5/2023).
Adapun, pagi harinya akan diadakan kirab kebangsaan yang akan diikuti setidaknya 4.030 peserta dari berbagai elemen masyarakat dengan membawa bendera merah putih dengan panjang 77 meter.
Berkaca pada acara Ngaji Bareng Cak Nun di event Gempita Kemerdekaan tahun 2022 lalu, Mas Dhito meminta panitia penyelenggara menyiapkan segala sesuatu dengan matang bilamana terjadi membludaknya jumlah jamaah yang hadir.
Selain tempat maupun sound system yang memadai, Mas Dhito meminta disiapkan screen atau layar untuk penonton yang ada di belakang. Hal itu untuk mengantisipasi penonton di belakang tidak bisa menyaksikan secara langsung karena jarak yang jauh.
“Saya minta dipersiapkan betul, termasuk pengamanan dan rekayasa lalu lintas juga harus disiapkan dengan matang,” ungkapnya.
Adapun untuk keamanan, pada rapat yang dihadiri beberapa kepala OPD termasuk dari Event Organizer (EO) tersebut disampaikan pengamanan melibatkan kepolisian, TNI, Detasemen Polisi Militer, Satpol PP Kabupaten Kediri. Pengamanan juga mendapatkan dukungan dari Banser NU.
Kemudian, untuk rekayasa lalu lintas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri Joko Suwono menyebutkan, pada saat acara mulai dari simpang tiga Dragon ke barat hingga Polsek Ngasem akan ditutup total, termasuk Tugu Sembilan ke arah Utara dan Indomaret ke selatan.
Adapun pada saat kegiatan Kirab kebangsaan yang digelar sekitar pukul 09.00 WIB, karena pelaksanaannya dari sekitar Kantor Dishub melintasi Monumen Simpang Lima Gumul, arus lalu lintas menuju Pagu akan dilakukan penutupan secara situasional.
Penutupan akan dimulai dari simpang empat Paron, simpang empat Sumberejo, Gurah, Simpang Empat Wonojoyo termasuk dari simpang tiga Pesantren.
“Penutupan itu tidak berlaku lama, supaya arus lalu lintas tidak terganggu,” beber Joko.