Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Sudah beberapa pekan ini Kompleks Pamoksan dan Patirtan Sri Aji Joyoboyo yang ada di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, ramai dikunjungi peziarah.
Suasananya mirip hari-hari besar Jawa. Hanya saja, tetamu kali ini adalah para Calon Anggota Legislatif (Caleg) yang akan bertarung dalam pemilihan umum 2024 mendatang.
Mereka tak sendiri, biasanya didampingi sepuluh hingga belasan anggota tim sukses di tempat yang diyakini keramat itu.
Saat Metaranews.co mengunjungi tempat tersebut, ada satu rombongan sekitar 10 orang yang mengaku dari Solo. Ketika ditanya, mereka tak mengaku punya tujuan apa di tempat tersebut.
Namun menurut Juru Kunci Petilasan, Tugino, rombongan itu mengantar seorang Caleg untuk berdoa di Petilasan Sri Aji Joyoboyo.
“Beberapa orang katanya mencari petunjuk dan sowan (berkunjung) ke petilasan. Tadi saya yang mengujubkan (memimpin doa). Biasanya nanti mereka mendapatkan gambaran, bisa terkait kemenangan atau sebaliknya,” jelas Tugino, Selasa (22/8/2023).
Menurut Tugino, mereka bukan rombongan pertama yang datang ke Petilasan Sri Aji Joyoboyo. Sebelumnya ada puluhan rombongan yang datang dengan tujuan sama.
“Banyak yang datang ada dari Jawa Barat, yang jauh ada yang dari Tenggarong, Kalimatan Timur, juga hadir di sini,” jelasnya.
Tugino menyebut biasanya mereka melakukan ritual di tiga titik, yakni di bawah Patung Trimurti, di Keputren, dan di Sumber.
“Kalau Caleg biasanya cuma berdoa. Kalau jenderal-jenderal mereka ke Kaputren dan ke Sumber juga. Tak jarang ada yang tidur di bawah Trimurti,” ungkapnya.
Tak hanya Caleg, lanjut Tugino, belakangan beberapa jenderal juga mendatangi Petilasan Sri Aji Joyoboyo. Bahkan ada yang sampai tidur semalaman di bawah Patung Trimurti.
“Belakangan bahkan ada salah satu calon presiden yang mau ke sini, beberapa waktu yang lalu anak buahnya sempat survei di sini melihat kondisi, dalam waktu dekat mau ke sini katanya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, puncak dari kedatangan para Caleg biasanya pada 10 hari menjelang pemilihan.
“Ramai sekali, silih berganti pokoknya. Di Petilasan pasti penuh dengan sesaji,” tukasnya.