Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Di tengah perkembangan pesat teknologi dan tuntutan arus informasi yang semakin cepat, keberadaan media radio semakin dianggap tradisional.
Banyak kalangan meragukan radio akan tetap eksis di era saat ini. Namun beberapa masih meyakini radio bakal terus menyesuaikan diri.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Radio Siaran Swasta Lokal Indonesia (ARSSLI), Khusnul Arif mengatakan, arus informasi dan teknologi yang semakin berkembang membuat radio harus beradaptasi dengan keadaan.
Menurut dia, dalam era digital yang terus berkembang, radio sebagai media tetap dianggap menjadi bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat.
“Hanya saja adaptasi radio terhadap teknologi digital adalah suatu keharusan, dan itulah yang sedang diupayakan oleh para pemilik radio saat ini,” jelas pria yang juga CEO Radio Panjalu dan Jayakatwang tersebut.
Pria yang kerap disapa Pipin tersebut juga menyinggung bagaimana radio lokal bisa terus relevan di era digital.
Menurutnya, radio lokal harus memanfaatkan teknologi internet dan media sosial untuk mengembangkan audiens mereka.
“Radio khususnya lokal harus merangkul media digital sebagai sekutu, bukan pesaing. Dalam hal ini konten kreatif dan kualitas audio yang tinggi tetap menjadi kunci keberhasilan,” katanya.
Akan tetapi, gagasan radio di era digital juga menghadapi beberapa tantangan. Persaingan dengan platform streaming musik dan podcast semakin ketat.
“Untuk tetap eksis radio harus tetap menawarkan konten yang relevan dan unik, serta berfokus pada koneksi lokal yang kuat dengan komunitas kami,” katanya.
Lebih lanjut, Khusnul Arif berharap pemerintah dapat memberikan dukungan kepada radio siaran swasta lokal untuk menghadapi tantangan ini.
“Masa depan radio di era digital adalah tantangan dan peluang sekaligus, untuk tetap eksis radio harus terus berinovasi dan beradaptasi, agar radio tetap menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di era digital ini,” tukasnya.