Metaranews.co, Kota Kediri – Kasus pencemaran air sumur akibat rembesan BBM yang sudah berlangsung sekitar satu bulan di RT 05, RW 02, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, berdampak ke kesehatan warga setempat.
Kepala Puskesmas Ngletih Kota Kediri, dr Endiani mengatakan, sudah ada tiga warga Tempurejo yang mengeluhkan kesehatannya akibat mengalami gejala gangguan Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA.
“ISPA-nya gejala batuk-pilek biasa, dengan pengobatan biasa masih bisa ditorelir dan diobati. Nanti kalau kira-kira perlu ya kita akan rujuk ke rumah sakit. Tapi kalau masih bisa diatasi Puskesmas, obat-obat masih memungkinkan ya bisa dirawat jalan,” ujar Endiani, Senin (25/9/2023).
Endiani menuturkan pihaknya belum dapat memastikan penyebab gejala ISPA yang dialami beberapa warga Tempurejo tersebut, termasuk apakah hal itu terkait dengan dugaan pencemaran air sumur warga akibat rembesan BBM dari SPBU setempat.
Menurut Endiani, keluhan gejala ISPA itu bisa saja terjadi karena cuaca, polusi, maupun dugaan pencemaran air akibat rembesan BBM.
“Tapi kita belum bisa memastikan, karena itu juga masih perlu pemeriksaan uji air dan semuanya,” jelasnya.
Endiani menyebut pemeriksaan kesehatan kepada tiga warga tersebut sudah dilakukan sejak dua minggu terakhir. Meski begitu, pihaknya masih akan terus melakukan pemantauan kesehatan melalui kader-kadar yang ada di setiap RT.
“Jadi nanti pemantauannya kader yang melaporkan ke kita secara berkala, lalu kita kunjungan rumah,” tukasnya.
Salah satu warga terdampak kasus pencemaran air akibat rembesan BBM, Sulastri, juga turut mengeluhkan kesehatannya.
Sulastri bercerita, ia beberapa kali tidak memakai masker saat beraktivitas di dekat sumur miliknya yang diduga tercemar BBM. Hal itu lantas berpengaruh pada kesehatannya, di mana ia mengalami radang tenggorokan hingga suaranya hilang.
“Alhamdulillah ini sudah mendingan,” tutur Sulastri.
Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pencemaran air sumur akibat rembesan BBM SPBU berdampak pada 14 rumah di RT 05, RW 02, Kelurahan Tempurejo.
Kasus ini masih didalami oleh pihak-pihak terkait, seperti Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri dan pihak Pertamina. Pengujian sampel air sumur juga telah dilakukan untuk mengetahui penyebab dugaan pencemaran tersebut.