Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Tokoh Nahdlatul Ulama dan Gerakan Pemuda Ansor Drs H Choirul Anam wafat di usia 69 tahun pada Senin 9 Oktober 2023 pukul 05.49 WIB.
Beliau meninggal di kediamannya daerah Kutisari, Kota Surabaya.
Setelah prosesi pengurusan jenazah di rumah duka dan prosesi salat jenazah di masjid sekitar kediaman, jenazah almarhum Choirul Anam dimakamkan di makam keluarga Dusun Kemirigalih, Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang.
Pantauan Metaranews.co, jenazah tiba di rumah keluarga Desa Sawiji Jombang sekitar pukul 13.05 WIB. Sesaat kemudian disemayamkan sejenak di musala.
Sejumlah pelayat memberi penghormatan terakhir dengan melakikan salat jenazah berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan prosesi pemakaman jenazah yang terletak berdekatan dengan makam ibunda.
Muhammad Kaiyis selaku adik dari almarhum Choirul Anam menuturkan, ada beberapa hal yang diperjuangkan Cak Anam yang belum selesai dan harus dijalankan.
Salah satunya yaitu modernisasi museum. Di mana museum harus didigitalisasikan, demikian pesan Cak Anam.
Pesan Cak Anam berikutnya yakni membangun dan besarkan Kampus Tahfidzul Askar, yang merupakan peninggalan para muasis. Selain itu membangun guest house untuk para kiai yang sedang melakukan musafir ke Surabaya.
“Itu yang belum disampaikan Cak Anam. Cak Anam senang kalau diajak bicara itu,” kata Kaiyis kepada wartawan, Senin (9/10/2023).
Cak Anam dikenal sebagai tokoh yang kritis di organisasi NU.
“Kalau sudah urusan NU, urusan organisasi, sudahlah semuanya dipakai. Mudah-mudahan anaknya bisa meneruskan,” terang sdik ketiga Cak Anam itu.
Jika bicara ke anak maupun cucunya, maka Cak Anam selalu memberikan bambu runcing sebagai tanda agar terus berjuang.
“Beliau selalu menempa kader supaya mandiri, mudah-mudahan bisa meneruskan,” bebernya.
Selanjutnya Kaiyis mencerikatan apabila Cak Anam memiliki keinginan kembali menata karya tulisnya.
“Buku tentang Mbah Wahab selesai, buku pertumbuhan dan perkembangan NU, itu mau ditata ulang tapi belum kesampaian,” pungkasnya.
Choirul Anam lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 30 September 1954. Seorang politikus yang dikenal memiliki kedekatan dengan sejumlah tokoh terkemuka pada masanya.
Di antaranya almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), almarhum KH Hasyim Muzadi, KH Abdullah Faqih Langitan, KH Sholeh Qosim, dan KH Imron Hamzah.
Cak Anam juga sempat melintang di dunia jurnalistik, dikenal dengan penulis buku dengan karya perkembangan dan sejarah NU hingga Khittah NU, serta sejarah GP Ansor.
Sejumlah jabatan juga pernah diemban, di antaranya Ketua GP Ansor Jawa Timur, Wakil Ketua PWNU Jatim 1998-2002, Ketua DPW PKB Jatim 1998-2009, dan ketua DPP PKNU.