Metaranews.co, Kediri– Penampilan pilu timnas Indonesia U-23 melawan Vietnam pada Jumat (6/5) lalu, mendapatkan perhatian khusus dari PSSI. Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan, meminta Shin Tae Yong mengevaluasi Garuda Muda.
Tiga gol yang bersarang di gawang Adi Satryo, kiper timnas Indonesia, harus dievaluasi dari berbagai lini. Karena, tak ada perlawanan yang cukup bagus untuk merusak lini pertahanan Vietnam. Di balik kekalahan itu, Shin Tae Yong memberikan kepercayaan penuh ke Adi Satryo untuk menjadi starting eleven. Bagaimana karier sang penjaga gawang timnas Indonesia U-23 itu?
Pemain asal Tangerang Selatan, Banten ini lahir pada 7 Juli 2001 silam. Dengan postur yang cukup tinggi yakni 179 cm mengawali karier sepak bola menjadi penyerang, bukan kiper.
Posisi penjaga gawang ini diperoleh dirinya ketika sering datang terlambat untuk latihan di lapangan. Hukuman menjadi kiper justru membuat Adi menjadi penjaga gawang profesional. Kariernya pun terus moncer di beberapa tim. Ia tercatat pada tiga klub profesional di Liga Indonesia. Pertama, pada tahun 2020 lalu, Adi merupakan penjaga gawang PSMS Medan. Selang setahun, Adi masuk bergabung ke PSS Sleman, Namun, penampilannya di PSS Sleman ini hanya sampai setengah musim saja. Lantas, perjalanan Adi menemukan pelabuhan di Persik Kediri pada tengah musim kedua.
Mulanya, Adi Satryo diboyong skuat Macan Putih, julukan Persik Kediri, dengan status pinjaman. Saat menjadi penjaga gawang Macan Putih, penampilannya cukup cemerlang. Namun, ia harus bersaing dengan kiper utama Persik Kediri yakni Dikri Yusron untuk merebutkan starting eleven dari pelatih Javier Roca.
Biodata Singkat M Adi Satryo
Nama: M. Adi Satryo
Tempat/Tanggal Lahir: Tangerang Selatan, Banten, 7 Juli 2001
Tinggi Badan: 179 cm
Kaki Dominan: Kanan
Posisi Bermain: Penjaga Gawang
Karier Bermain: PSMS Medan (2020-2021) PS Sleman (2021) Persik Kediri (2021-sekarang)