Metaranewes.co, Kabupaten Kediri – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri mencatatat ada 112 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada periode Januari-Maret 2024, dengan dua pasien di antaranya meninggal dunia.
“Di bulan Februari itu ada sekitar 64 kasus, Januari ada sekitaran 46 kasus, dan sekarang pertengahan Maret ini ada 12 kasus. Dua pasien meninggal dunia,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Kediri, Bambang Triyono Putro, Jumat (22/3/2024).
Bambang mengatakan, data kasus DBD tersebut diambil dari jumlah pasien yang sempat dirawat di seluruh fasilitas kesehatan mulai dari klinik, puskesmas, hingga rumah sakit.
Pasien kasus DBD ini didominasi anak-anak di bawah usia 18 tahun.
Menurut dia, merebaknya kasus DBD ini tidak terlepas dari musim penghujan yang sudah tiba sejak awal tahun hingga sekarang.
Kewaspadaan Dinkes Kabupaten Kediri terkait kasus tersebut juga sudah dilakukan.
“Jadi peningkatan kasus DBD memang diidentikkan dengan musim penghujan, sehingga kewaspadaan sudah mulai kita siapkan akhir tahun lalu memasuki musim hujan,” jelasnya.
Bambang menyampaikan, sejak awal tahun pihaknya sudah melakukan penanganan kewaspadaan terhadap Pokja Penanggulangan DBD di masing-masing kecamatan.
Kewaspadaan itu disampaikan supaya masyarakat melakukan pencegahan DBD dengan pemberantasan sarang nyamuk 3M plus (menguras, mengubur, menutup) tempat-tempat penampungan air bersih, agar tidak menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
Untuk itu, Bambang mengimbau agar masyarakat terus melakukan pencegahan 3M Plus.
“Harapan kita tentunya pencegahan terbaik adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk 3M plus ini,” pungkasnya.