Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Ketua PPDB SMP Negeri 1 Ngasem Chairul Anwar, menyebut saat ini sebaran sekolah negeri di Kecamatan Ngasem belum merata.
Ia menyebut, masih banyak calon siswa di Kecamatan Ngasem tertolak PPDB SMP Negeri 1 Ngasem karena tidak terjangkau jalur zonasi.
“Seperti Desa Doko, Sukorejo, dan Gogorante kan nanggung. Mau lewat SMP N 1 Ngasem tertolak karena jauh. Kalau sekolah negeri lain ada di Kecamatan Gurah juga jauh,” kata Chairul, Rabu (3/7/2024).
“Memang belum merata, jadi pemerintah perlu memikirkan juga permasalahan ini,” tambahnya.
Menurut Chairul, apabila tidak diterima dalam PPDB ini calon siswa terpaksa mencari sekolah ke pihak swasta.
Chairul mengatakan, jalur zonasi PPDB online tahun ini tercatat di SMP Negeri 1 Ngasem terdekat yakni sekitar 200 meter.
Sedangkan jarak terjauh dari PPDB SMP Negeri 1 Ngasem tercatat 2,4 kilometer.
“Kriteria zonasi adalah jarak. Semakin dekat semakin poin besar masuk terdaftar 160 pagu calon siswa, siapa yang memenuhi ranking paling terdekat,” jelasnya.
Sementara itu, Camat ngasem Edi Subiyakto, membenarkan bahwasanya belum meratanya keberadaan sekolah negeri di wilayahnya.
Sejumlah desa seperti Sukorejo, Doko, Karangrejo, dan Gogorante terpaksa calon siswa di wilayah tersebut sekolah di pihak swasta atau madrasah sekitar.
“Iya memang jauh dari SMPN 1 Ngasem, kalaupun ada sekolah negeri yakni madrasah di Desa Doko,” pungkasnya.