Metaranews.co, News – Ramai soal pawai satu suro Nganjuk atau 1 Muharram 1446 Hijriah, Minggu (27/7/2024), di mana tiba-tiba ada pengantar jenazah melintas di antara peserta di tengah-tengah karnaval.
Usut punya usut, rombongan yang sedang memikul keranda melintasi para rombongan karbaval tersebut bukan merupakan bagian dari karnaval, kendati berjalan di dalam rombongan.
Terkait peristitiwa itu, Kades Baleturi, Nganjuk, WP Ibnu mengatakan, para pengantar jenazah tersebut sedang menuju ke pemakaman. Mereka tetap berhak memakai jalan.
Meski demikian, pengantar jenazah tidak memiliki upaya paksa untuk membuka jalan saat pawai berlangsung. Sehingga warga melihatnya sebagai bagian dari karnaval.
“Itu asli mas. Karena waktunya bersamaan saat acara berlangsung, memang sebelum dimulai ada warga yang meninggal,” ucap Ibnu dilansir dari suara.com.
Sementara itu, koordinator acara sekaligus warga Desa Baleturi mengungkapkan, para pengantar jenazah bisa berbarengan karena rutenya sejalur dengan lokasi pemakaman.
“Asli itu mas, para pengantar jenazah warga sini, dan bukan anggota pawai yang ikut acara,” kata pria bertubuh tambun yang tidak mau disebutkan namanya.