Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Aliansi Mahasiswa Intelektual (FAMI) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kediri, Kamis (1/8/2024).
Aksi itu dilakukan karena Kejari Kabupaten Kediri dinilai lamban dalam penanganan dugaan penyelewengan dana program hibah kementrian, yakni bantuan 1000 ekor sapi untuk lima kelompok di wilayah Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
“Kasus ini masuk di bulan Februari 2024, alasannya sedang dalam penyelidikan dan menunggu audit BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Provinsi Jawa Timur. Sedangkan masuknya audit itu bulan Juni 2024, sehingga ada waktu rentan yang cukup lama,” kata Koordinator Lapangan FAMI, Dimas Tri Kurniawan, Kamis (1/8/2024).
“Seminggu sebelum kita aksi telah menemui pihak kejaksaan, namun dengan jawaban mengambang,” tambahnya.
Dimas menyebut pihak kejaksaan menyebut telah menemukan laporan surat pertanggungjawaban fiktif, dan jumlah besaran kerugian negara.
“Kita mendesak Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri bisa menaikkan kasus ini ke penyidikan dan menetapkan tersangka,” paparnya.
Selanjutnya, Dimas juga menerangkan, sebelum digelarnya aksi demonstrasi ini ada upaya pembungkaman dari petugas Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri.
“Ada dari petugas Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri datang ke kampus kami, mempertanyakan aksi ini. Juga ada tekanan kepada mahasiswa magang di Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri, seolah-olah akan melakukan tindakan kriminal,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri, Pradhana Probo Setyarjo, mengaku enggan membuka kasus ini ke publik.
Dalam keterangannya, ia berdalih kasus dugaan penyelewengan dana program hibah Kementrian 1000 ekor sapi untuk lima kelompok di wilayah Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, masih proses penyelidikan.
“Masih penyelidikan,” pungkas Pradhana.