Penanganan Pencemaran Sumur Warga Gegara Rembesan Minyak SPBU di Tempurejo Kediri Molor

Kediri
Caption: Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Imam Muttakin. Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Kediri – Penanganan kasus pencemaran sumur warga akibat kebocoran pipa SPBU di lingkungan RT 05, RW 02, Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, yang seharusnya rampung pertengahan tahun ini tidak berjalan sesuai rencana.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Imam Muttakin mengatakan, pihaknya mengalami sejumlah kendala dalam penanganan kasus tersebut.

Bacaan Lainnya

Adapun merujuk hasil uji laboratorium dari ITS menyebutkan bahwa dari 14 sumur warga yang terdampak kebocoran pipa minyak, 11 di antaranya dinyatakan nol petroleum hydrocarbon (TPH) atau bebas kandungan minyak.

Sedangkan tiga sumur warga lainnya masih menyisakan TPH.

“Target awal harusnya pertengahan tahun ini kita sudah clear, ternyata masih ada tiga sumur yang belum nol TPH,” kata Imam saat dikonfirmasi METARA, Sabtu (3/8/2024).

“Kendalanya karena macam-macam, dari kontur air bawah tanah seperti apa, kondisi tanah, musim kemarau juga mempunyai pengaruh juga cuaca, dan sebagainya,” lanjutnya.

Imam menyampaikan, sejak kasus ini mencuat pada 14 Agustus 2023 silam, pihaknya langsung melakukan penanganan bersama pihak Pertamina dengan cara menguras dan memperbaiki kebocoran pipa SPBU, yang diduga menjadi sumber pencemaran sumur warga.

Pihaknya juga menggandeng tim laboratorium dari ITS untuk meneliti radius pencemaran dengan metode geolistrik.

Sejumlah treatment terhadap sumur warga juga dilakukan oleh Pemkot Kediri untuk mengurangi jumlah sumur warga yang tercemar minyak.

“Kita lakukan treatment maksimal sesuai petunjuk ITS, tapi ternyata masih ada beberapa yang belum nol TPH. Kita targetkan supaya akhir tahun ini clear semuanya,” jelasnya.

Imam menyebut, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan warga dan stakeholder terkait seperti Pertamina, Tim Uji ITS, dan pihak SPBU pada Jumat (3/8/2024) kemarin.

Meski beberapa sumur warga sudah dinyatakan nol TPH, warga mengeluhkan kondisi sumur mereka yang masih bau dan berasa.

“Pemkot menilai ada beberapa saran dari tim uji ITS dengan percobaan memakai filter dan sebagainya. Namun warga  meminta agar dilakukan pengeboran sumur air baru di area luar sumur yang ada sekarang,” pungkasnya.

Pos terkait