Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Bertepatan dengan momen hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, terdapat enam bayi lahir di RSUD Jombang, Jawa Timur.
Dari keenam bayi yang lahir tersebut, ada tiga bayi yang dilahirkan secara normal, dan tiga lainnya dilahirkan secara operasi.
Direktur RSUD Jombang, Ma’murotus Sa’diyah, membenarkan hal tersebut.
“Tanggal yang cantik ya, tanggal 17 Agustus ini ada enam kelahiran, yang tiga lahiran secara operasi, dan yang tiga lahiran jalur spontan, yang satu sudah lahir, yang dua sudah masuk fase aktif, dan insyaallah ini sudah lahir. Jadi total ada enam bayi,” jelasnya, Sabtu (17/8/2024).
Ma’murotus mengatakan, enam bayi yang dilahirkan pada hari tanggal 17 Agustus 2024 ini kondisinya sehat.
“Alhamdulillah kondisinya sehat, semua,” ujarnya.
Ia menegaskan, bahwa kelahiran tiga bayi secara operasi ini memang sudah direncanakan. Lantaran ada faktor penyebab orang tua bayi harus menjalani operasi.
“Iya, yang tiga memang direncanakan, karena kalau disesar itu harus ada indikasi, dan direncakan untuk operasi sesar,” tuturnya.
“Ya karena memang dulunya sudah operasi, sehingga berisiko dan termasuk kehamilan yang memiliki resiko tinggi, seperti bekas operasi, tensi darahnya tidak tinggi, ya karena itu,” kata Ma’murotus.
Ketika ditanya apakah ada proses kelahiran bertepatan pada momen kemerdekaan karena permintaan dari orang tua, Ma’murotus mengaku bahwa semuanya murni lahiran biasa, tanpa ada permintaan dari orang tua.
Hal ini dikarenakan proses melahirkan dengan permintaan dari orang tua secara aturan memang tidak diperbolehkan.
“Enggak ada, dan enggak boleh. Jadi ya ini alhamdulilah suatu kebetulan yang bagus,” paparnya.
Menurut Ma’murotus, bertepatan dengan momen hari kemerdekaan ini pihak RSUD Jombang memberikan bingkisan pada bayi yang lahir di tanggal 17 Agustus 2024.
“Ya ada bingkisan dari kami, seperti tahun yang kemarin,” bebernya.
Sementara itu, Fitri Wahyuni (22) orang tua salah satu bayi yang lahir di tanggal 17 Agustus 2024 di RSUD Jombang mengaku gembira melahirkan bayi di tanggal kemerdekaan.
Istri dari Febri Kurniawan (21), warga Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, ini berharap agar anak pertama berjenis kelamin laki-laki ini nantinya menjadi anak yang berbakti pada orang tua.
“Rasanya senang, gembira. Karena ini lahiran normal dan pas tanggal 17 Agustus, serta dirayakan semua orang,” katanya.
“Ini anak yang pertama, dan semoga menjadi anak yang berbakti kepada orang tua. Ini lahiran normal, enggak direncanakan, ya rejekinya si bayi,” ujarnya.