Metaranews.co, Kediri– Alih fungsi lahan petanian menjadi kawasan permukiman dan industri membuat komunitas Lintas Waktu tergerak. Mereka membuat pertunjukan seni tari kontemporer dengan judul Malai di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri pada Rabu (22/6) malam.
Pertunjukan dengan judul Malai ini diambil dari istilah bulir padi terakhir pada batangnya. Dalam tarian tersebut, Dewi Nara, memeragakan menjadi sebuah Malai yang berusaha tumbuh dari batang pohon padi. Ketika mulai tumbuh, sayangnya tanah para petani tersebut digusur atau dibeli oleh tuan tanah untuk dijadikan permukiman dan industri.
“77 JaTe/Kapling,” tulisnya di lukisan yang dipeluk Rara, sapaan Dewi Nara.
Menurutnya, tanah pertanian yang menjadi sumber lumbung pangan masyarakat selalu berkurang setiap tahunnya. Sehingga, hal ini perlu menjadi perhatian semua kalangan. Baik dari akademisi, pemerintah, aktivis, dan jurnalis.