Metaranews.co, Kota Blitar – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Blitar berencana menata kembali pedagang pasar suvenir yang berada di utara Makam Bung Karno.
Penataan dilakukan sebagai supaya agar arus pengunjung di pasar suvenir utara Makam Bung Karno lebih lancar dan nyaman.
Sekadar diketahui, pasar suvenir di utara Makam Bung Karno merupakan akses pintu keluar bagi pengunjung yang selesai berziarah di Makam Bung Karno.
“Kami berencana menata kembali pedagang di pasar suvenir agar arus pengunjung di pasar suvenir lebih lancar, tidak terkesan sesak,” ujar Kepala Disbudpar Kota Blitar, Edy Wasono, Selasa (10/9/2024).
Edy mengatakan, saat ini jumlah pedagang dan kapasitas kios di pasar suvenir utara Makam Bung Karno sudah melampaui batas yang direncanakan semula.
Sesuai konsep awal, kapasitas kios di pasar suvenir hanya menampung kurang dari 300 pedagang.
Sekarang, jumlah pedagang di pasar suvenir sudah lebih dari 300 orang atau melebihi kapasitas. Lorong di pasar suvenir yang seharusnya steril dari pedagang, sekarang kondisinya ada pedagang.
“Sesuai konsep awal, kapasitas pedagang di pasar suvenir kurang dari 300 orang. Sekarang sudah lebih 300 orang. Makanya kami berusaha menata kembali supaya lebih baik,” ujarnya.
Dikatakan Edy, Pemkot Blitar telah membentuk tim kajian terkait penataan kembali pasar suvenir di utara Makam Bung Karno.
Dari hasil kajian, tim memberikan tiga rekomendasi dalam penataan pasar suvenir utara Makam Bung Karno, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Penataan jangka pendek yakni dengan meninggikan atap kios serta mengatur arus pengunjung terutama ketika akhir pecan, agar tidak berdesak-desakan.
“Penataan jangka pendek paling mendesak yaitu pedagang di lorong. Jumlahnya 52 orang di lorong sepanjang 37 meter dengan luas 1,2 meter. Ini harus dipikir supaya pengunjung nyaman, rencananya kami tinggikan atapnya,” jelasnya.
Penataan jangka menengah, yaitu dengan cara merehab kualitas maupun kapasitas di pasar suvenir dan memaksimalkan pedagang yang sudah ada di lokasi.
“Untuk penataan jangka menengahnya harus ada relokasi pedagang di lorong. Kami carikan tempat yang bagus,” katanya.
Sedangkan penataan jangka panjang, yaitu dengan cara perluasan area pasar suvenir, sehingga perlu ada pembebasan tanah warga di sekitar pasar suvenir.
“Itu hasil kajian tim terkait penataan arus pengunjung maupun pengembangan kios di pasar suvenir utara Makam Bung Karno. Intinya, kami ingin pengunjung dan pedagang di pasar suvenir nyaman,” tutupnya.