Elpiji 3 Kg Langka, Ratusan Ibu-ibu di Kediri Rela Antre Berjam-jam di Pangkalan

Elpiji Kediri
Caption: Warga saat antre elpiji 3 kg di Pangkalan milik Nur Aliyah di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Kamis (19/9/2024) petang. Doc: Metaranews.co/Darman

Meteranews.co, Kota Kediri – Ratusan ibu-ibu mengantre di pangkalan tabung gas elpiji 3 kg milik Nur Aliyah, di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (19/9/2024) petang.

Ratusan warga yang takut tidak kebagian elpiji 3 kg ini sudah mengatrekan tabung gas-nya yang kosong sejak siang hari.

Bacaan Lainnya

Tabung gas tersbut mengular di samping pangkalan, padahal truk dari agen elpiji baru datang pukul 17.00 WIB. Pemilik pangkalan harus memberi kupon antrean kepada warga, agar antrean berjalan tertib.

Salah satu warga, Rina Palupi mengaku, sudah tiga pangkalan didatangi namun stok habis. Sementara dirinya tidak mungkin beralih ke kayu bakar, karena tidak ada tempat menyimpan kayu.

“Sudah tiga tempat tapi kosong semua. Terpaksa tetap berusaha mencari gas elpiji, karena kalau mau ganti kayu bakar tidak ada tempat,” jelas Rina saat antre di pangkalan.

Hal yang sama juga dialami Binti Rofiah, penjual nasi kuning dan nasi lontong. Ia harus kembali ke pangkalan karena sudah tidak kebagian elpiji.

Rofiah sebelumnya sudah mendatangi tiga lokasi, namun stok elpiji semuanya kosong. Rofiah khawatir tidak mendapatkan elpiji, karena stok di rumah tinggal satu tabung.

“Iya, terpaksa balik karena sudah habis. Ini tadi sudah tiga pangkalan tak samperin. Kalua tidak dapat, besok tidak bisa jualan nasi kuning dan nasi lontong lagi,” keluhnya.

Sementara itu, Nur Aliyah, pemilik pangkalan, mengaku ada pengurangan pengiriman dari agen.

Jika dalam sebulan biasanya mendapatkan delapan kali pengiriman reguler dengan kuota 100 sampai 150 tabung sekali kirim, dan pengiriman nonreguler empat kali sebulan dengan kuota anatar 80 sampai 120 tabung.

Namun sejak empat bulan aterakhir, pengiriman nonreguler dikurangi satu kali dalam sebulan.

“Ada pengurangan ya, jika sebulan ada pengiriman regular sebanyak delapan kali, sedang pengiriman nonregular empat kali dalam sebulan, namun sudah empat bulan dikurangi satu pengiriman, jadi hanya tiga kali kirim. Hal ini sangat terasa hingga terjadi antrean,” jelasnya.

Pasokan 100 tabung elpiji di pangkalan milik Nur Aliyah langsung habis dalam waktu tidak sampai satu jam. Warga berharap, pihak Pertamina kembali melakukan pengiriman elpiji 3 kg seperti biasanya, agar elpiji mudah didapat dan tidak mengganggu aktivitas warga.

Pos terkait