Metaranews.co, Kota Kediri – Bawaslu Kota Kediri menyebut kampanye via Media Sosial (Medsos) lebih masif ketimbang pembuatan Alat Peraga Kampanye (APK) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Kediri 2024.
Ketua Bawaslu Kota Kediri, Yudi Agung Nugraha mengatakan, kampanye via medsos seperti Instagram, Facebook, dan Tik Tok, sedang laris manis digunakan kedua Pasangan Calon (Paslon) Pilkada Kota Kediri yakni pasangan Ferry Silviana Feronica-Regina Nadya Suwono (Fey-Regina) dan Vinanda Praweswati-KH Qhowimuddin Toha (Vinanda-Gus Qowim).
“Untuk Pilkada ini mengalami kenaikan drastis kampanye di medsos, cuma kita tidak bisa menghitung persentasenya. Cuma pemilu ini lebih masif di medsos, tanda-tandanya APK tidak sebanyak di Pemilu kemarin,” kata Yudi saat dikonfirmasi METARA, Sabtu (12/10/2024).
Yudi menduga, alasan kedua paslon berkampanye menggunakan medsos karena ingin menyasar anak muda atau pemilih pemula.
Apalagi, kedua paslon tersebut juga tergolong generasi muda yang memahami medsos menjadi pegangan keseharian warga.
“Karena media sosial sudah makanan setiap hari, itu terbukti juga pemasangan APK sampai sekarang ini masih landai-landai saja, tidak sebegitu banyak,” jelasnya.
Menurut Yudi, sesuai peraturan kampanye Pilkada Kota Kediri 2024, kedua paslon dibatasi menggunakan medsos sebanyak 20 akun.
Namun sejauh ini, Bawaslu mencatat akun yang diserahkan dari masing-masing paslon baru di bawah 10 akun.
“Kedua paslon sudah menyerahkan akun medsos untuk kampanye, namun tidak sebanyak itu masing-masing di bawah 10 akun,” tuturnya.
Sebelumnya, Bawaslu Kota Kediri mencatat ada belasan akun medsos melakukan pelanggaran pada masa tahapan kampanye pada Pilkada Kota Kediri 2024. Pelanggaran itu didominasi oleh pengguna TikTok.
Dari belasan akun tersebut, paling banyak memposting ujaran kebencian yang diarahkan ke paslon tertentu yang bertarung di Pilkada Kota Kediri 2024.