Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Deny Widyanarko menyiapkan program ‘1 Pondok Pesantren 1 Produk’ untuk mendorong santri hebat.
Di momentum Hari Santri Nasional yang diperingati tiap 22 Oktober ini, Deny ingin menjadikan santri berkualitas untuk menyongsong tantangan zaman ke depan.
Program ‘1 Pondok Pesantren 1 Produk’ merupakan turunan dari sembilan program prioritas yang disiapkan Deny Widyanarko bersama wakilnya Mudawamah, dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Kediri 2024.
Deny ingin menerapkan sistem pendidikan yang berkualitas termasuk di pondok pesantren, untuk mencetak generasi dan santri-santri unggul ke depan.
“Kabupaten Kediri ini sangat banyak sekali pondok pesantren, tentunya masyarakat Kediri juga melekat dengan santri. Untuk itu kita akan mendukung, mendorong ke depan, agar santri ini bisa menjadi santri yang punya kemampuan, punya kualitas, guna menyonsong tantangan-tantangan zaman ke depan,” kata calon bupati Kediri yang identik dengan mengenakan blangkon hijau itu.
“Kita punya program-program terkait dengan pesantren, yakni ‘1 Pondok Pesantren 1 Produk’. Itu ke depan akan kita wujudkan, agar santri bisa belajar untuk mengelola usaha, belajar enterprenuer, biar setelah lulus pondok punya kemampuan kewirausahaan dan sukses,” tambahnya.
Deny melihat ada peluang yang bagus terkait banyaknya pondok pesantren di Kabupaten Kediri, dengan santrinya yang berasal dari seluruh Indonesia.
Beberapa di antaranya datang dari mancanegara, sehingga pelatihan-pelatihan kewirausahaan, menurut Deny, akan membuat produk UMKM Kabupaten Kediri dikenal luas.
Mereka bisa menjadi marketing atau bahkan distributor di daerah asalnya, ketika kelak lulus dari pondok pesantren.
“Santri itu kan bisa dari regional dalam arti Kediri, juga banyak dari luar kota. Kadang-kadang kita harus bisa melihat celah pasar untuk memanfaatkan saat mereka nanti purna. Kita bekali ilmu marketing, nanti di sana biar bisa mengembangkan ilmu marketingnya. Syukur-syukur bisa menjadi distributor produk kita dari Kediri, sehingga kita punya jaringan di daerah-daerah mereka. Jaringan itu selama ini belum terpikirkan,” jelasnya. (ADV)