Usai Viral, Pemkot Kediri Proses DTKS Lansia yang Hidup Sebatang Kara Agar Dapat Bantuan Sosial

Lansia Kediri
Caption: Kondisi rumah Rochman yang hidup sebatang kara di Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Kamis (7/11/2024). Doc: Anis/Metaranews.co

Metaranews.co, Kota Kediri – Usai viral, Pemerintah Kota (Pemkot) memproses data pria Lanjut Usia (Lansia) bernama Rochman (59), warga lingkungan RT/RW 016/004, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, agar masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Setelah masuk DTKS, lansia tersebut nantinya akan mendapat bantuan sosial, bisa berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH), maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Bacaan Lainnya

“Pak Rochman kita urus untuk masuk di DTKS. Karena untuk seluruh bantuan harus terverifikasi di DTKS. Kita uruskan dulu, baru untuk bantuan yang lain-lain kita kembangkan bisa mendapat apa,” kata Kabid Linjamsos Dinas Sosial Kota Kediri, Widiya Purna Nur Huda, Jumat (8/11/2024).

Huda menjelaskan, Dinas Sosial Kota Kediri juga telah menyurvei kediaman Rochman, Kamis (7/11/2024). Rochman memang lansia yang hidup sebatang kara di rumah tidak layak huni.

Ia juga mengamini bahwa kondisi Rochman memang hidup sebatang kara setelah ditinggal istri empat tahun lalu. Sementara ketiga anaknya sudah berkeluarga dan hidup terpisah.

“Ya memang kondisi bapak Rochman seperti itu,” tutur Huda.

Dari keterangan pihak RT dan Kelurahan, sebut Huda, ada kesalahan komunikasi yang membuat Rochman belum terdata di DTKS.

“Ada mis komunikasi antara anak Bapak Rochman dan pihak RT dan Kelurahan,” paparnya.

Sementara itu, salah satu anak Rochman, Suryani, mengeluh karena tidak pernah mendapat bantuan sosial dari Pemkot Kediri.

Menurut Suryani, pihaknya pernah mengusulkan agar ayahnya diberikan bantuan sosial, namun terkendala administrasi.

“Minta surat-surat administrasi akhirnya mandek. Kita ya mau kalau diberikan bantuan,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, kondisi rumah Rochman yang tidak layak huni viral di media sosial.

Bahkan, bangunan yang ditempati Rohman itu sebagian sudah roboh. Kondisi bangunan tersebut lantas direkam menggunakan ponsel oleh warga, lalu menyebar luas di grup-grup WhatsApp.

Pos terkait