Metaranews.co, Kota Kediri – Debat publik terakhir Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri 2024 dilaksanakan di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri, Kamis (14/11/2024).
Dalam debat kali ini Cabup nomor urut 1 Deny Widyanarko menganggap Petahana yakni Hanindito Himawan Pramono gagal dalam beberapa proyek pembangunan infrastruktur.
Menurut Deny, sejumlah pembangunan dinilai tak jelas dan jadi pemborosan APBD. Beberpa proyek yang disebut Deny antara lain pembangunan GOR, dan pembangunan sentra pedagang kaki lima di Simpang Lima Gumul.
“Pembangunan sentra PKL, dan GOR tak jelas, kenapa malah membangun stadion di Tarokan?,” tanyanya.
Sementara itu, Mas Dhito menepis anggapan bahwa sejumlah program dan proyek disebutkan mangkrak hingga gagal.
Ia menyanggah, sejumlah program dan proyek itu terkendala pandemi Covid-19 yang sebagian anggaran terdampak refocusing.
“Dari saya memimpin bahwa sekitar tiga setengah tahun terkendala Covid sehingga sejumlah program dan proyek saya janjikan itu dilanjutkan ke periode kedua nanti,” jawabannya.
Sementara itu, dalam kesempatan sebagai penanya Mas Dhito mempertanyakan sumber program rivalnya yang menganggarkan Rp 300 hingga 500 juta per dusun per tahun.
Menurut dia, sebagai petahana program tersebut tidak akan tercapai.
Sementara, Deny mengaku anggaran itu yakin bisa terealisasi, dengan APBD Kabupaten Kediri mencapai Rp 3,6 triliun.