Metaranews.co, Kota Kediri – Debat pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri 2024 diwarnai protes oleh salah satu tim Pasangan Calon (Paslon), Rabu (20/11/2024) malam.
Salah satu tim Paslon tersebut protes karena pihak lawan diduga membawa peluit.
Suara seperti peluit terdengar saat jeda debat pamungkas, dan kedua Paslon pendukung sama-sama meneriakan yel-yel.
Tim Paslon nomor urut 01, Vinanda-Gus Qowim, menduga peluit itu bersumber dari pendukung Paslon nomor urut 02 Fey-Regina.
Sejumlah tim Paslon nomor urut 1 mendatngi panitia untuk melakukan protes.
Kemudian, perwakilan tim Paslon nomor urut 02 mendatangi panitia untuk melakukan klarifikasi hingga beberapa menit.
Ketua KPU Kota Kediri, Reza Cristian mengatakan, selepas kejadian itu langsung dilakukan pengecekan oleh panitia.
Hasilnya, panitia debat tidak menemukan peluit yang dimaksud.
“Tetapi setelah dilakukan pengecekan, ternyata tidak ditemukan peluit tersebut,” kata Reza, Kamis (21/11/2024).
“Setelah beberapa menit sempat ada protes itu, debat dilanjutkan kembali dengan lancar,” tambahnya.
Reza menyampaikan, sesuai kesepakatan saat rapat koordinasi bersama masing-masing tim Paslon, tidak diperbolehkan membawa benda apapun ke dalam arena debat.
Debat yang mengusung tema “Pembangunan Manusia Berbasis Kearifan Budaya Lokal, Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, dan Pemerintahan Daerah yang Bersih Menuju Indonesia Emas 2045” ini berlangsung seru.
Ada empat sub tema yang menjadi pedoman debat, yaitu ekonomi kreatif, kebudayaan, Indonesia emas, dan mewujudkan good governance.