OSN 2024 Ponpes Al Falah Ploso: Santri Nusantara Unjuk Bakat dan Keilmuan

Metaranews.co, Kediri – Final Olimpiade Santri Nusantara (OSN) 2024 yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Mojo, Kediri telah dimulai sejak 10 Desember 2024 dan akan berakhir pada 12 Desember 2024.

Kegiatan ini dalam rangka memperingati 100 tahun pesantren Al Falah yang didirikan KH Djazuli Ustman pada 1 Januari 1925.

Bacaan Lainnya

Acara OSN yang sebelumnya diselenggarakan di seluruh wilayah Indonesia dari berbagai zona ini diikuti oleh 3.200 santri.

Tahap seleksi diberbagai zona, untuk putaran  final diikuti oleh kurang lebib 833 santri atau peserta dari berbagai penjuru nusantara yang siap berkompetisi dalam final di  berbagai cabang lomba keagamaan dan seni Islami.

OSN tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sarana mempererat ukhuwah Islamiyah antar pesantren di nusantara dan menampilkan potensi luar biasa generasi muda Islam.

Pembukaan Meriah dengan Parade Kafilah

Upacara pembukaan OSN 2024 berlangsung megah pada Selasa, 10 Desember 2024, pukul 19.30 WIB, di Panggung Utama Pondok Pesantren Al Falah.

Rangkaian acara dimulai dengan parade kafilah yang menampilkan keberagaman budaya pesantren dari seluruh Nusantara. Setiap kafilah tampil dengan ciri khas unik masing-masing, menambah semarak acara.

Setelah parade, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mars santri Yalal Wathon oleh Paduan Suara Al Falah. Sambutan pembuka atas nama panitia disampaikan oleh KH  Iffatul Lathoif  mewakili Panitia Harlah 1 Abad PP Al Falah, yang menggarisbawahi pentingnya OSN sebagai wadah aktualisasi diri bagi para santri.

Persembahan Muhafadzoh oleh para santri Al Falah menjadi salah satu momen yang menggugah, menampilkan keindahan hafalan dan pemahaman kitab.

“Selamat datang untuk segenap peserta OSN dan terima kasih atas partisipasinya dalam rangkaian 100 tahun Ponpes Al Falah Ploso. Terima kasih kepada segenap panitia dan majelis hakim yang mempersiapkan rangkaian OSN dalam rangka 1 abad Al Falah Ploso. Pondok pesantren Al Falah Ploso ini didirikan oleh KH Djazuli Ustman di era kolonial Belanda. Beliu KH Djazuli adalah putra seorang naib yang kemudian mendapat privilege hingga sekolah kedokteran di STOVIA (sekarang Universitas Indonesia). Namun takdir berkata lain atas permohonan KH Ma’roef Donglo Bandar Kidul Kediri diminta pulang untuk mengaji,” kata KH  Iffatul Lathoif atau yang disapa akrab Gus Thoif.

Ditambahkan Gus Thoif  setelah pulang ke Kediri KH Djazuli melanjutkan rihlah ilmiah di beberapa pesantren di Jawa Timur diantaranya di Ponpes Gondang Legi Nganjuk, Pondok Sono di Sidoarjo, Ponpes Mojosari, Nganjuk, kemudian melaksanaan ibadah haji sekaligus belajar.

“Sepulang dari tanah suci beberpa lama kemudian beliau melanjutkan mondok di Tebu Ireng Jombang dan ke Tremas dibawah bimbingan KH Dimyati Abdullah. Pertengahan tahun 1924 Kiai Djazuli mulai membuka pengajian. Karena di era kolonial pengajian harus mendapatkan surat pemantuan dari Belanda, maka diajukanlah surat dan terbit pada 1 Januari 1925, maka dari sinilah cikal bakal 1 abad dimulai, pada 1 Januari 2025 Ponpes Al Falah Ploso ini akan berusia 100 tahun,” jelas Gus Thoif.

Sebagai puncak pembukaan, mauidzoh hasanah disampaikan oleh KH Muhammad Ma’mun Pengasuh Ponpes Al Falah Ploso memberikan pesan mendalam tentang pentingnya ilmu, akhlak, dan persaudaraan dalam kehidupan sehari-hari.

“Alhamdulillah semifinal dan final  OSN kita laksanakan dalam rangka 100 tahun Al Falah Ploso.  Kiai Djazuli itu lahir bukan dari seorang ulama besar. Tapi istiqomah beliau lah yang menjadikan beliau besar. Bagaimana bayangkan dalam sehari beliau mengaji 14 – 17 kitab tanpa jeda. Maka semangat OSN adalah menggaris bawahi yang muasis lakukan yakni melestarikan ngaji, meneguhkan khidmah Al Falah untuk bangsa,” ujar KH Ma’mun usai memberikan sambutan.

Kompetisi Keilmuan dan Seni Islami

Berbagai cabang lomba keilmuan dan seni Islami menjadi inti dari OSN 2024. Para peserta diuji tidak hanya pada kemampuan intelektual, tetapi juga pada keterampilan seni dan spiritualitas. Berikut daftar cabang lomba yang digelar:

1. Musabaqoh Qiroatil Kutub:

Peserta membaca dan memahami kitab-kitab klasik yang meliputi:

• Fathul Qorib

• Shohih Bukhori

• Tafsir Jalalain

• Ihya Ulumiddin

2.Musabaqoh Hifdzil Nadzm:

Lomba ini menguji hafalan bait-bait nadzom yang meliputi:

•Aqidatul Awam

•Alfiyah Ibn Malik

•Aqidatul Awam Jauharul Maknun

3.Musabaqoh Tilawatil Qur’an dan Hifdzil Qur’an:

Peserta diuji pada kefasihan membaca dan kedalaman hafalan Al-Qur’an, menampilkan kecintaan mereka pada Kitabullah.

4. Debat Tematik Antar Ma’had Aly:

Para peserta memperdebatkan isu-isu tematik berbasis keilmuan dan aktualitas, melatih kemampuan berpikir kritis, argumentasi, dan komunikasi. Dan kreasi nasyid modern.

Babak semifinal telah berlangsung pada Rabu, 11 Desember 2024, di aula Pondok Pesantren Al Falah. Para finalis yang lolos akan melanjutkan ke Grand Final pada Kamis, 12 Desember 2024, untuk memperebutkan gelar juara di setiap kategori lomba.

Rangkaian acara OSN 2024 akan mencapai puncaknya pada malam penutupan, Kamis, 12 Desember 2024, pukul 19.30 WIB, di Panggung Utama. Penutupan akan diisi dengan berbagai persembahan seni, termasuk nasyid dan penampilan banjari, yang menjadi ciri khas kreativitas santri.

Selain itu, pengumuman juara pada 12 Desember 2024 dan penyerahan hadiah menjadi momen yang paling dinantikan oleh seluruh peserta. Sambutan istimewa puncak acara 1 Januari 2025  rencannya akan disampaikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras panitia dan keluarga besar Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri.

Acara OSN sendir   juga akan menjadi puncak peringatan 1 abad Pondok Pesantren Al-Falah, yang didirikan oleh KH. Djazuli Utsman pada 1 Januari  tahun 1925.

Pondok pesantren yang berlokasi di tepi barat Sungai Brantas ini dikenal sebagai benteng keilmuan Islam yang kokoh, mengusung metode pengajaran Salafiyah yang telah melahirkan ulama-ulama besar di Nusantara.

OSN bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga pengingat akan betapa pentingnya menjaga tradisi ngaji dan khidmah. Dengan semangat ini, diharapkan pesantren terus menjadi sumber inspirasi dan solusi bagi permasalahan bangsa di masa depan.

Selain itu Olimpiade Santri Nusantara 2024 diharapkan dapat melahirkan generasi santri yang berilmu, kreatif, dan memiliki semangat dakwah yang tinggi. OSN juya menjadi bukti bahwa pesantren merupakan pusat peradaban yang melahirkan insan-insan mulia yang siap berkontribusi untuk umat dan bangsa.

Pos terkait