Metaranews.co, Kota Kediri – Peternak di Kota Kediri mengeluhkan anjloknya harga jual sapi yang diduga karena dampak kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Harga jual daging sapi yang masih hidup akhir-akhir ini anjlok hingga 21 persen. Kondisi ini dikeluhkan para peternak.
Hal itu salah satunya dikeluhkan salah seorang peternak dari Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Muhammad Zainun.
Saat sebelum PMK itu harga daging berat hidup sampai Rp 51.000 per kilogram. Tetapi saat ini pasar hanya bisa Rp 40.000 per kilogram. Turunnya hingga 21 persen,” kata Zainun, Jumat (17/1/2025).
Zainun mengakui memang penurunan harga jual berat daging sapi yang masih hidup ini sudah terjadi sebelum meluasnya wabah PMK.
Namun lonjakan harga itu semakin menjadi-jadi sejak tiga hari terakhir, atau sejak wabah PMK semakin masif.
“Memang sebelum PMK ini (harga jual daging sapi) sudah mengalami penurunan, namun lonjakan itu terjadi tiga hari ini,” sebutnya.
Sebelum ini, Zainun terbiasa menjual sapinya ke pasar-pasar hewan seperti Pasar Hewan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
Akan tetapi saat ini di pasar tradisional tersebut harga jual daging sapi yang masih hidup dipatok Rp 40.000 per kilogramnya.
“Di sana akan dibeli oleh pedagang sapi, namun juga begitu harga standarnya sudah jatuh tinggal 40.000 per kilogram, ya karena PMK ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Kediri, Retno Harini, membenarkan adanya penurunan harga jual daging sapi yang masih hidup.
Retno berdalih bahwa penurunan harga ini lebih dilatarbelakangi penurunan daya beli dari masyarakat.
“Itu karena penurunan daya beli masyarakat,” ujarnya.