Diterjang Banjir Bandang, Petani di Plosoklaten Kediri Merugi Jutaan Rupiah

Banjir Kediri
Caption: Kondisi lahan perikanan milik warga pascaterdampak banjir bandang di Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Sabtu (1/2/2025). Doc: BPBD Kabupaten Kediri

Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Sejumlah petani di Kecamatan Plosokaten, Kabupaten Kediri, mengalami kerugian jutaan rupiah akibat tanaman dan kolam budidaya ikan milik mereka diterjang banjir bandang.

Banjir yang terjadi pada Rabu (29/1/2025) lalu meluluhlantakkan lahan perikanan dan perkebunan warga.

Bacaan Lainnya

Salah seorang petani nanas di Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Sukadi mengatakan, ada puluhan hektare tanaman nanas miliknya yang sedang tumbuh mengalami kerusakan akibat banjir tersebut.

“Ada puluhan hektare yang terdampak. Perkiraan kalau kerugian bisa ratusan juta (rupiah),” kata Sukadi, Sabtu (1/2/2025).

Sukadi menuturkan, derasnya arus banjir di Kecamatan Plosoklaten saat itu membuat tanaman nanas miliknya tercabut dan hanyut.

Beberapa tanaman yang masih tertancap di lahan pun sudah tidak bisa tumbuh sempurna.

“Tidak hanya nanas, cabai dan sawah juga diterjang banjir,” tambahnya.

Tak hanya itu, lahan perikanan yang sebagian besar berada di Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, juga hanyut terbawa derasnya arus banjir.

Salah seorang petani ikan di Desa Pranggang, Muhammad Ahsar Farizen,  menyebut kerugian dampak banjir yang terjadi pada tiga hari lalu itu mencapai 50 juta rupiah.

Hasil budidaya ikan koi yang hendak panen dan dijual ke sejumlah daerah kini sudah hanyut. Sementara kolam budidaya ikan milik Faris saat ini kondisinya rusak akibat diterjang banjir.

“Kalau kerugian kolam dan ikan mencapai 50 jutaan rupiah, (kerugian) kotor,” ungkap Fariz.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno mengatakan, pihaknya telah mendata sarana prasarana yang rusak akibat banjir bandang tersebut.

Bahkan, kata Stefanus, sebagian sarana prasarana yang rusak telah diperbaiki.

Adapaun dalam peristiwa itu, ada sembilan rumah warga sempat terendam banjir. Jalan penghubung desa juga terputus, serta petugas mencatat ada beberapa lahan pertanian dan perikanan turut terdampak banjir.

“Ada sembilan rumah sempat terendam air dan juga jalan penghubung desa putus. Kalau lahan pertanian dan perikanan di asesmen dinas terkait,” pungkasnya.

Pos terkait