Metaranews, Kediri – Tradisi kirab tumpeng dilakukan untuk memperingati tanggal 1 Syuro oleh warga Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Sabtu (30/7/2022).
Total jumlah sekitar 70 tumpeng terdiri dari buah dan ayam ingkung milik warga ini dikirab sepanjang jalan desa. Dilanjutkan kirab berakhir dititik tempat Bersejarah Situs Sentono, yang dipercaya sebagai makam penggagas desa setempat.
“Jadi (tradisi) tumpeng ini hanya sebagai sarana saja, mempermudah melakukan pemanfaatan doa di situs ini, orang nyebut Situs Sentono Cangkring. Untuk mengenang awal mula babat tanah (desa) Sumbercangkring, dan ini tempatnya,” kata salah satu tokoh masyarakat KH Mustain Anshori, usai memimpin doa Sabtu (30/7/2022).
Dia menjelaskan acara tradisi kirab tumpeng setiap tanggal 1 Syuro ini dilakukan untuk mendapatkan keberkahan. Terutama pada saat sekarang masa pandemi covid-19 ataupun penyakit lainnya, masih menyebar luas di masyarakat.
Menurut KH Mustain, acara peringatan 1 Syuro dengan tumpeng ini, sebenarnya bukanlah hal yang baru dilakukan oleh warganya pada tahun ini.
Berdasarkan cerita masyarakat, tradisi ini pernah dilakukan sebelumnya sejak abad 19 silam. Namun minimnya pelestarian adat budaya, maka tradisi ini sempat hilang tidak dilanjutkan.
Maka pada tahun ini, pihaknya dan masyarakat setempat bersama-sama membangun kembali tradisi yang sudah ada. “Ini (tradisi) dibangun kembali untuk mengenang kembali sejarah dan salah satunya disini, situs ini (Sentono) sudah ada, sebelum desa ini didirikan,” ujarnya.
Dijelaskan makna dari kirab tumpeng ini sendiri, kata KH Mustain, sebgai keseimbangan alam flora dan fauna didalam kehidupan bermasyarakat. Supaya bangsa Indonesia, khususnya Desa Sumbercangkring selalu mendapatkan berkah oleh alam.
“Maka selamatan ada buah, ayam ingkung dan makanan, sebagai perumpamaan. Agar desa ini, khususnya Indonesia benar-benar menjadi negeri yang kaya akan segalanya. Harapannya begitu,” pungkasnya.(Firman)