Metaranews.co, Kediri – Buat kamu pecinta tanaman tentu tak asing hama Kutu Putih atau di Jawa Timur disebut ‘Cabuk’. Hama yang menimbulkan bercak putih serta merusak daun ini membuat para petani jengkel, sebab sekali menyerang satu batang akan merembet ke batang lain.
Hama Kutu Putih atau Phenacoccus manihoti Matile-Ferrero atau mealybug merupakan hama yang bersifat partenogenetik telitoki atau hewan yang memiliki keturunan betina, dan setiap hewan mampu berkembang biak sendiri.
Sekali berkembang biak, kutu ini mampu menghasilkan 200 hingga 600 butir telur. Kutu putih dewasa memiliki tubuh berwarna merah muda dengan bentuk oval yang tertutup tepung putih berlilin dengan mata relatif berkembang dan tungkai berkembang biak dengan ukuran yang sama.
Siklus hewan ini relatif singkat, rata-rata hidup kutu putih dari telur hingga dewasa hanya sekitar 28 hari.
Hama ini bukan hama asli Indonesia, melainkan dari Kawasan Amerika Selatan. Pada awal tahun 1970 an hama tersebut mulai menyebar ke Kawasan Afrika dan kemudian berkembang menyerang tanaman ubi kayu. Selanjutnya penyebaran hama kutu putih berlanjut hingga ke Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Untuk membasmi hama ini kami punya tips yang bisa kamu gunakan agar Kutu Putih hilang dari tanaman kesayangan kamu. Berikut caranya;
Jauhkan Semut dari Tanaman yang Terkena Kutu Putih
Hewan semut harus dijauhkan dari Kutu Putih, sebab jika dibiarkan umunya semut akan membawa hama tersebut ke daun yang lain.
Dengan adanya semut selain menyebarkan Kutu Putih juga menjauhkan dari predator pemangsa Kutu Putih.
Untuk menghindarkan semut sendiri kamu perlu melakukan beberapa hal pertama yakni bilas cairan lengket yang ada di sekitar daun yang dihinggapi kutu putih. Cairan ini perlu dihilangkan sebab cairan tersebut membuat semut tertair mendatanginya.
Kedua, buang sarang semut dari tamanan yang ditempati Kutu Putih. Atau dengan cara menuang air mendidih di sarang semut lalu, taburkan tanah diatom dalam lingkaran di sekitar pangkal tanaman. Semut mati setelah merangkak melewati tanah diatom. Ulangi langkah tersebut setiap habis hujan, karena hujan dapat membilas tanah diatom.
Semprot Cairan dari Sabun Cuci Piring
Jika cara sebelumnya dirasa terlalu ribet, cara selanjutnya adalah dengan menyemprotkan cairan yang terbuat dari sabun cuci piring. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan:
Botol semprotan ukuran satu liter.
Sabun pencuci piring atau detergen.
Satu liter air.
Cara membuat larutan:
Pertama, masukkan satu liter air ke dalam botol semprotan yang sudah tersedia.
Kedua, masukkan satu sendok sabun pencuci piring ke dalam botol semprotan.
Ketiga, kocok larutan air dan sabun cuci piring hingga berbusa.
Cara Mengaplikasikan:
Semprot larutan air sabun ke hama putih setiap sore hari.
Semprotkan larutan air sabun ke seluruh daun tanaman yang terkena serangan hama putih.
Setelah penyemprotan, diamkan selama 15-20 menit agar cairan air sabun dapat bekerja untuk membasmi hama putih.
Selang beberapa menit, teman-teman dapat melihat hama kutu putih mati dari permukaan daun.
Terakhir, semprot kembali daun tanaman dengan air bersih.
Menggunakan Pupuk Bollotani
Selain cara yang sudah disebutkan, cara terakhir ini juga bisa kamu coba, yakni menggunakan Pupuk Bollotani.
Pupuk Bollotani sendiri mengandung mikroba yang bermanfaat bagi tanaman maupun tanah, strain mikroba bio organic plus bollo tani merupakan strain pilihan dan strain terkuat dikarenakan terus dikembangkan dan diadaptasikan dengan hama terkini dan kondisi lahan yang ekstrime.
Cara penggunaanya kamu bisa mencampurkan satu tutup botol Pupuk Bollotani dengan satu liter air dan ditambahkan insektisida secukupnya, lalu semprotkan ke daun yang terkena hama.
Untuk pemulihan daun yang sudah terkena Kutu Putih kamu juga bisa menggunakan pupuk Bollotani. Sebab pupuk Bollotani dapat mempercepat pemulihan daun dan nutrisi setelah terserang hama kutu kebul atau cabuk.(E2)