Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri menggelar program Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Balai Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Selasa (16/9/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas pasokan, sekaligus memastikan harga pangan tetap terjangkau bagi masyarakat.
“Gerakan ini diinisiasi pemerintah, agar harga pangan terjangkau oleh masyarakat di tengah merangkaknya harga pangan saat ini,” jelas Kabid Ketersediaan Distribusi dan Kerawanan Pangan DKPP Kabupaten Kediri, Arbai, saat ditemui di lokasi GPM.
Arbai menambahkan, sepanjang bulan September 2025, GPM akan digelar di 13 titik yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Kediri.
Dalam program ini, DKPP Kabupaten Kediri menggandeng Perum Bulog Kediri, tiga pabrik gula di Kediri, serta pelaku usaha peternakan untuk memasok beras, gula pasir, dan telur ayam.
Pada pelaksanaan di Toyoresmi, tersedia beras SPHP sebanyak 300 kemasan isi 5 kilogram, gula pasir 200 kilogram, serta telur ayam 100 kilogram.
“Kami bekerjasama dengan Bulog untuk menyediakan beras SPHP, dan tiga pabrik gula di Kediri untuk menyediakan gula secara bergiliran serta peternak ayam petelor,” ujarnya.
Harga komoditas pangan di GPM lebih murah dibanding harga pasar.
Misalnya beras SPHP dijual Rp57.000 per 5 kilogram dari harga pasar Rp62.000, telur ayam Rp26.000/kilogram dari harga pasar Rp27.000, gula pasir Rp15.000/kilogram dari harga pasar Rp15.500.
Lalu minyak kita Rp16.500/liter dari harga pasar Rp18.000, bawang merah Rp25.000/kilogram dari harga pasar Rp26.000–27.000, dan bawang putih Rp30.000/kilogram dari harga pasar Rp32.000.
Program yang diinisiasi DKPP Kabupaten Kediri ini disambut baik oleh masyarakat, karena merasa terbantu di tengah tingginya harga pangan saat ini.
“Saya berharap ada lagi seperti ini, karena harganya lebih murah dibanding di pasar. Kalau ada lagi boleh ditambah komoditi daging ayam yang saat ini sudah tembus Rp37 ribu hingga Rp38 ribu,” harap salah satu pembeli, Dian Agus Megawati.
Kepala Desa Toyoresmi, Gatot Siswanto, menuturkan pembeli pada GPM kali ini tidak diwajibkan menunjukkan KTP, namun pembelian tetap dibatasi.
“Program ini sudah kita (adakan) dua kali. Ini sangat menguntungkan bagi warga kami, karena harga pangan saat ini terus naik. Warga tidak perlu menunjukkan KTP dan dibatasi dua kemasan setiap pembeli,” ungkapnya.