Metaranews.co, Kabupaten Kediri – Hobi ternyata bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.
Hal itu dibuktikan oleh Zainal Abidin, warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, yang sukses membudidayakan burung kenari jenis merah lokal atau biasa disebut kenari merlok.
Di sela rutinitasnya sebagai tukang plitur mebel di Kota Kediri, Zainal mampu meraup keuntungan dari hasil penjualan puluhan kenari peliharaannya.
Usaha ini ia tekuni sejak tahun 2010, berawal dari sekadar hobi memelihara burung kenari sebagai hiburan sepulang kerja.
“Awalnya hanya sebagai hiburan, setelah belajar dari teman-teman komunitas, baru tahun 2010 mulai budaya,” tutur Zainal saat ditemui di penangkarannya, Senin (22/9/2025).
Saat ini, Zainal memiliki 20 indukan. Setiap indukan bisa menghasilkan hingga empat anakan sekali menetas.
Agar produktivitas tetap maksimal, ia rutin mengganti air minum dan memberikan pakan berupa canary seed, biji sawi, milet, sayuran, buah, hingga telur rebus sebagai ekstra pakan.
“Untuk hasil maksimal, selain rutin mengganti air minum dan pemberi pakan, kita harus beri extra fooding seperti sayur, buah dan telor rebus,” jelasnya.
Pria dengan dua anak ini mengaku tidak kesulitan memasarkan kenari hasil budidayanya.
Menurutnya, permintaan terhadap kenari merlok cukup tinggi karena warnanya yang cerah dan menarik bagi para penghobi burung.
“Peminatnya cukup tinggi, saya jual lewat media sosial, banyak juga yang jauh-jauh datang langsung ke tempat saya,” terangnya.
Zainal menyebut, pembeli tak hanya datang dari Kediri, tapi juga dari Jakarta, Bekasi, Jember, dan sejumlah kota lain di Jawa Timur.
Untuk harga, kenari usia tiga bulan dijual Rp200.000–Rp250.000 per ekor. Sementara usia dewasa bisa mencapai Rp1.000.000–Rp1.500.000, tergantung kualitas burung.