Lahirkan Atlet Internasional, Klub Bulu Tangkis Asal Jombang Ini Justru Minim Perhatian Pemerintah

Jombang
Caption: Muhammad Vito Annafsa saat menunjukkan piala perunggu kejuaraan kotak india junior internasional series 2024. Doc: Istimewa

Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Di tengah keterbatasan fasilitas dan tanpa dukungan berarti dari pemerintah, Klub Jaya Raya Samudra Jombang, Jawa Timur, justru berhasil melahirkan sejumlah atlet berprestasi nasional hingga internasional.

Ironisnya, perjuangan besar ini sepenuhnya digerakkan dari dana pribadi sang pendiri, Miftachul Yandi Febrianto.

Bacaan Lainnya

Ketua Umum Klub Jaya Raya Samudra Jombang itu mengisahkan, klub bulu tangkis ini berdiri pada tahun 2020, di tengah situasi pandemi COVID-19.

“Waktu itu saya pulang ke Jombang karena pandemi. Melihat kondisi bulu tangkis di sini makin tidak kelihatan, padahal Jombang pernah punya pemain level dunia, Bagus Setiadi, saya terpanggil untuk membangkitkannya lagi,” ujarnya, Senin (20/10/2025).

Dengan tekad kuat, Yandi memulai pembinaan dari nol. Hanya tujuh atlet lokal yang berlatih di balai desa.

Setahun kemudian, ia nekat membangun GOR pribadi di Desa Balongbesuk, Kecamatan Diwek, agar para atlet punya tempat latihan yang layak.

“Semua modal dan fasilitas dari saya pribadi, karena keinginan saya cuma satu, bagaimana Jombang dikenal sebagai penghasil atlet,” ungkapnya.

Kerja keras itu membuahkan hasil manis. Tahun 2022, klub ini resmi menjadi satelit PB Jaya Raya Jakarta, salah satu klub elit nasional.

Dari pembinaan itu, kini beberapa atletnya telah menembus Pelatnas Cipayung, bahkan menorehkan prestasi di level nasional dan internasional.

Beberapa nama di antaranya adalah Muhammad Vito Annafsa, Tiara Aurelia Kasih, dan Asah Nailu Rahmaniyah.

“Total sudah sekitar 16 atlet yang kita suplai, yang belum sesuai kriteria kami arahkan ke pemusatan latihan provinsi Jawa Timur,” tambahnya.

Namun di balik pencapaian membanggakan tersebut, Yandi mengaku perjuangan masih berat karena minimnya perhatian pemerintah maupun sponsor lokal.

“Kami sangat kekurangan fasilitas kebugaran, alat-alat pendukung latihan hampir tidak ada. Latihan bisa kami jalankan, tapi untuk akomodasi dan biaya pertandingan sangat terbatas,” keluhnya.

Ia berharap, pemerintah daerah, donatur, maupun pengusaha Jombang bisa ikut menaruh perhatian terhadap pembinaan atlet muda ini.

“Sebagian besar atlet kami organik dari Jombang sendiri. Sayang sekali kalau potensi sebesar ini tidak didukung bersama,” tutupnya.

Terpisah, Ketua KONI Jombang, Sumarsono, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa pihaknya bertugas mengawal Cabang Olahraga (Cabor) hanya sampai event tingkat provinsi.

“Kami (KONI Jombang) bertugas mengawal cabor sampai even di provinsi, puncaknya di porprov. Kalau ada atlet yang terjaring ke even nasional yang bertanggung jawab adalah KONI Jatim, atau Dispora Jatim karena mewakili provinsi,” terangnya.

Pos terkait