Metaranews.co, Kabupaten Blitar – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, memicu bencana tanah longsor di Desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari, pada Rabu (22/10/2025) malam.
Satu rumah warga hancur usai diterjang material longsor.
Tak hanya merusak bangunan rumah, bencana tanah longsor ini juga menyebabkan satu keluarga yang terdiri dari tiga orang, termasuk seorang balita, mengalami luka-luka.
Ketiganya pun kini harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Wlingi, Blitar.
“Kami sudah turun ke lokasi untuk memastikan kondisi rumah warga yang rusak, proses evakuasi pun sudah kita lakukan bersama petugas gabungan yang lain,” ujar Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, Kamis (23/10/2025).
Peristiwa tragis ini terjadi di Dusun Sumbergondo 2, RT 04/RW 02. Hujan dengan intensitas tinggi yang turun sejak pukul 14.00 WIB, diduga kuat menjadi pemicu longsornya tebing yang berada di dekat rumah milik Mukri.
Nahas, material longsor langsung menghantam bagian dapur dan kamar tidur yang ditempati oleh anak dan menantu Mukri. Tiga korban yang berada di dalam rumah saat kejadian berhasil dievakuasi dalam kondisi terluka.
Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, bersama Dandim 0808/Blitar, Letkol Inf Hendra Sukmana, turun langsung ke lokasi kejadian memimpin penanganan.
Tim gabungan dari Polsek Gandusari, Koramil, BPBD Kabupaten Blitar, dan relawan PMI segera mengevakuasi para korban.
“Saat ini ketiga korban telah dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi untuk mendapatkan perawatan lebih intensif,” tambahnya.
Akibat kejadian ini, rumah Mukri mengalami kerusakan parah, terutama di bagian dapur dan kamar, dengan total kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 50 juta.
Sementara ketiga korban kini masih menjalani perawatan di RSUD Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar.
Untuk mengantisipasi adanya longsor susulan, petugas telah memasang garis polisi (police line) di area rumah yang terdampak.
Selain itu, akses jalan di sekitar lokasi terpaksa ditutup sementara, karena kondisi tanah yang masih labil dan rawan longsor. Warga diimbau untuk tidak mendekati lokasi bencana.