Metaranews.co, Kabupaten Jombang – Bocah berusia lima tahun berinisial AAM, asal Dusun Mojogeneng, Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dilaporkan hilang hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Jasad korban ditemukan di aliran Sekunder Tejo 1, Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sekitar sembilan kilometer dari lokasi awal ia dilaporkan tenggelam.
Menurut keterangan Kepala Desa Gedangan, Sukarno, peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.
Saat itu, AAM sedang disuapi ibunya di rumah. Setelah itu, sang ibu pergi mandi dan menitipkan AAM kepada kakaknya. Sementara ayah korban sedang mencari rumput di belakang rumah.
Namun, ketika ibunya selesai mandi menjelang waktu magrib, AAM sudah tidak terlihat di rumah.
“Magrib itu dicari sudah tidak ada. Karena rumah korban memang sangat dekat dengan sungai, jaraknya hanya sekitar lima meter. Kami menduga anak itu terpeleset dan jatuh ke sungai,” ujar Sukarno, Rabu (29/10/2025).
Mengetahui anaknya hilang, keluarga segera melapor kepada pemerintah desa dan warga sekitar. Pencarian dilakukan oleh warga dibantu petugas BPBD Jombang dan relawan.
“Hingga pukul 20.30 malam, korban belum juga ditemukan. Tim melakukan penyisiran di darat dan di sungai,” tutur Sukarno.
Operasi pencarian terus dilanjutkan hingga keesokan harinya. Tim menyusuri aliran sungai yang cukup deras dan penuh ranting pohon, karena diduga jasad korban terseret arus cukup jauh.
Ditemukan Tak Bernyawa
Setelah lebih dari 15 jam pencarian, jasad AAM akhirnya ditemukan oleh warga di aliran Sekunder Tejo 1, Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto, pada Rabu (29/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
“Lokasinya di sungai yang masih satu aliran, di belakang SDN Tambar, jaraknya sekitar sembilan kilometer dari lokasi awal korban tenggelam,” terang Kalaksa BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe Dias Quintas.
Saat ditemukan, korban masih mengenakan pakaian lengkap seperti saat ia dilaporkan hilang.
“Posisinya tersangkut di pohon di dalam sungai,” imbuh Wiku.
Petugas gabungan kemudian mengevakuasi jasad korban, dan membawanya ke RSUD Jombang untuk dilakukan identifikasi.
“Setelah keluarga datang dan memeriksa, hasilnya identik dan diakui sebagai korban AAM,” ungkap Kapolsek Mojowarno, AKP Soesilo.
Setelah dipastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan, jasad AAM diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.






