Metaranews.co, Kota Kediri – Pertandingan lanjutan BRI Super League antara Persik Kediri melawan Persebaya Surabaya pada 7 November 2025 dipastikan tidak bisa digelar di Stadion Brawijaya, Kota Kediri.
Keputusan tersebut diambil setelah hasil risk assessment atau penilaian risiko menunjukkan tingkat kelayakan Stadion Brawijaya hanya 42,8 persen, jauh di bawah ambang batas minimal 60 persen yang disyaratkan untuk penyelenggaraan laga Super League.
Rapat koordinasi hasil risk assessment itu digelar di Rupatama Polres Kediri Kota, Rabu (29/10/2025).
Rapat dipimpin oleh Kapolres Kediri Kota, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, dan dihadiri perwakilan dari Pemkot Kediri, Kodim 0809 Kediri, Panpel Persik Kediri, serta sejumlah instansi teknis seperti Dinas PUPR, Dishub, Satpol PP, dan DLHKP.
Dalam paparannya, Kabag Ops Polres Kediri Kota, Kompol Iwan Setyo Budi, menjelaskan bahwa hasil penilaian menunjukkan masih banyak aspek yang belum memenuhi standar keamanan dan keselamatan, baik dari sisi infrastruktur maupun manajemen pengamanan.
“Re-Risk Assessment Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) yang dilakukan pada 10 September 2025 menghasilkan nilai 42,8 persen atau kategori kurang,” jelas Iwan.
“Banyak temuan yang harus segera ditindaklanjuti, seperti pagar pembatas penonton, ruang kesehatan, sistem CCTV, hingga jalur evakuasi,” lanjutnya.
Beberapa rekomendasi penting yang disampaikan antara lain perbaikan pagar perimeter stadion, penambahan kamera CCTV, penyediaan fasilitas disabilitas, sistem pemadam kebakaran, hingga penyusunan SOP pelayanan kesehatan dan keamanan bagi penonton.
Kasdim 0809/Kediri, Mayor Inf Yuliadi Purnomo menegaskan, hasil penilaian tersebut harus menjadi bahan evaluasi serius bagi seluruh pihak.
“Nilai yang turun hingga 42,8 menunjukkan stadion belum layak dari segi keamanan dan infrastruktur. Kami harus satu suara, apakah pertandingan tetap di Brawijaya atau dipindahkan. Kami siap mendukung keputusan Polres dalam pengamanan,” kata Yuliadi.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Kediri, Hery Purnomo, menyebutkan bahwa pemerintah daerah akan menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut.
“Dengan waktu yang sempit dan banyaknya poin yang harus diperbaiki, kita tidak bisa memaksakan pertandingan digelar di Brawijaya. Prinsipnya, keselamatan dan keamanan harus diutamakan,” ujarnya.
Persik Kediri Kecewa
Panpel Persik Kediri, Tri Widodo, menyampaikan kekecewaannya atas keputusan pemindahan lokasi pertandingan Persik vs Persebaya.
“Sangat berat bagi kami karena harus boyongan ke luar kota. Tapi kami menghormati keputusan ini. Kami berharap Pemkot (Kediri) dapat membantu percepatan perbaikan stadion, agar ke depan layak digunakan kembali,” harap Tri Widodo.
Ia menambahkan, beberapa pekerjaan perbaikan seperti pemasangan tiang lampu dan perawatan rumput stadion masih dalam proses penyelesaian oleh pihak vendor.
Tak Akan Ambil Risiko
Kapolres Kediri Kota, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, menegaskan bahwa pihaknya tidak memberikan rekomendasi pertandingan digelar di Stadion Brawijaya, sebelum seluruh aspek kelayakan dan keamanan terpenuhi.
“Untuk menggelar pertandingan Liga 1 (Super League) minimal nilainya harus 60. Karena hasilnya hanya 42,8, maka pertandingan Persik vs Persebaya tidak layak digelar di Kediri. Kami tidak ingin mengambil risiko yang bisa membahayakan keselamatan penonton maupun tim,” tegas Anggi.
Anggi menambahkan, keputusan ini bukan bentuk penolakan terhadap kegiatan masyarakat, melainkan langkah preventif agar tidak terjadi insiden serupa tragedi sepak bola yang pernah terjadi sebelumnya.






