Metaranews.co, Kabupaten Jember – Aplikasi Mobile JKN kini menjadi salah satu sarana digital yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk mengurus layanan BPJS Kesehatan tanpa harus datang ke kantor.
Hal itu dialami Adelia Dara Puspita (21), mahasiswa Universitas Jember, yang membantu tetangganya melakukan pendaftaran kepesertaan secara daring, Senin (10/11/2025).
Puspita menceritakan bahwa prosesnya jauh lebih mudah dari yang ia bayangkan.
“Pada waktu itu saat saya di minta bantuan oleh tetangga untuk mendaftarkan BPJS Kesehatan orang tuanya menggunakan Aplikasi Mobile JKN. Padahal saat itu saya belum pernah akses dan mencobanya. Ternyata mudah prosesnya,” ujarnya.
“Dengan melalui gadget kita bisa mendaftar kepesertaan BPJS Kesehatan secara online,” lanjut Puspita.
Dia menjalani proses pendaftaran mulai dari mengakses aplikasi hingga terbentuk Virtual Account (VA).
Menurutnya, alurnya dapat diikuti dengan jelas oleh pengguna baru.
“Waktu itu berhasil mendaftar kepesertaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta JKN mandiri secara online dengan mudah tanpa harus mengantre, sehingga dengan adanya aplikasi ini dapat mengurangi antrean sehingga sangat memudahkan,” jelasnya.
“Apalagi di desa saya, tepatnya di Kencong, sedang gencar mengedukasi masyarakatnya untuk mempunyai BPJS Kesehatan,” sambung Puspita.
Ia menguraikan bahwa fitur yang tersedia di Mobile JKN semakin meluaskan akses layanan, mulai dari informasi tagihan iuran, riwayat pelayanan, skrining kesehatan, hingga pengaduan. Peserta juga bisa memilih dokter sesuai kebutuhan medis.
Puspita menyampaikan bahwa pelayanan rumah sakit kini lebih setara bagi seluruh pasien.
“Yang saya lihat sekarang ini saat saya berobat ke rumah sakit tidak ada perbedaan perlakuan antara pasien umum dan pasien JKN. Saya merasa dihargai sebagai pasien dan diberikan perawatan medis yang sama dengan pasien umum lainnya,” terangnya.
“Apalagi ternyata pada waktu itu hampir semua pasien yang dirawat inap justru menggunakan manfaat dari Program JKN,” tuturnya.
Ia menilai Program JKN memberi kontribusi besar bagi masyarakat, terutama dalam memastikan jaminan kesehatan yang dapat diakses semua kalangan.
“Sekarang semua orang pasti sudah terdaftar sebagai peserta JKN, mungkin juga ada yang belum mendaftar karena alasan tertentu. Tapi saya rasa malah akan rugi jika belum punya JKN, karena yang namanya sakit tidak bisa kita prediksi kapan datangnya dan berapa biayanya,” paparnya.
“Ditambah lagi biaya berobat sekarang ini semakin mahal, maka dari itu pentingnya kita terdaftar sebagai peserta JKN sebagai pahlawan kesehatan masyarakat Indonesia,” pungkas Puspita.






