Metaranews.co, Kabupaten Kediri — Lembaga Pendamping Program Pesantren, Madin dan TPQ atau TPA (LP3MT) Kabupaten Kediri menyampaikan aspirasi terkait peningkatan bantuan bisyaroh bagi para guru Madrasah Diniyah (Madin) dan Taman Pendidikan Quran (TPQ) kepada Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Khusnul Arif dalam Reses, Jumat (21/11/2025).
Ketua Ansor Kabupaten Kediri sekaligus pengurus LP3MT M Kanzul Fikri, menegaskan bahwa usulan pemberian bisyaroh ini sangat penting mengingat kondisi kesejahteraan para guru ngaji masih jauh dari kata layak.
Gus Fikri menjelaskan bahwa pemerintah Kabupaten Kediri sebenarnya telah memberikan bisyaroh kepada para guru Madin dan TPQ, namun skema bantuan itu masih terbatas dan hanya diberikan satu tahun sekali.
“Sudah diberi bantuan bisyaroh satu tahun sekali diberikan, namun itu belum menyeluruh. Data dari LP3MT di Kabupaten Kediri jumlah guru TPQ dan Madin ada sebanyak 12.541, sementara bantuan dari Pemkab hanya menyasar 8.115,” jelasnya.
Ia menambahkan, jumlah guru Madin dan TPQ di Kabupaten Kediri terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Karena itu, Gus Fikri mendorong agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur ikut memberikan perhatian melalui program khusus bagi para guru ngaji tersebut.
“Makanya kami meminta kepada Pemprov lewat Mas Pipin agar minimal ada program untuk para guru ngaji ini,” ujarnya merujuk pada sapaan akrab Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Khusnul Arif.
Menurut Fikri, guru ngaji memiliki peran besar dalam membentuk moral dan akhlak generasi muda. Karena itu, sudah selayaknya mereka mendapatkan dukungan yang memadai dari pemerintah.
“Harapan besar kami tentu pemerintah lebih peduli terhadap madrasah diniyah, karena mereka adalah garda terdepan dalam pendidikan moral anak,” tegasnya.
Menurut Gus Fikri, aspirasi ini disampaikan dalam rangka memperkuat sinergi antara masyarakat pendidikan keagamaan dengan pemerintah daerah maupun provinsi, agar kesejahteraan guru Madin dan TPQ dapat semakin meningkat dan berkeadilan.
Senada dengan Gus Fikri, Khusnul Arif menyebut memang sudah seharusnya guru ngaji mendapatkan tambahan bisyaroh yang selayaknya.
Untuk itu, pria yang kerap disapa Mas Pipin itu akan mencoba berkoordinasi dengan Pemprov Jatim terkait kemungkinan adanya program bantuan untuk guru ngaji.
“Untuk program bisyaroh guru ngaji perlu ada sinergi antar Pemerintah Kabupaten Kediri dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, terkait kemungkinannya saya akan mencoba berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait,” katanya.
Di periode 2019 – 2024 kata dia Pemprov Jatim telah menggelontorkan anggaran sebesar 1 triliun rupiah untuk madrasah diniyah.
“Saya akan coba sampaikan juga Pemprov Jatim semoga di tahun 2025 ini akan ada lagi program serupa, khususnya untuk kesejahteraan guru ngaji,” tukasnya.






