Metaranews.co, Kediri- Terduga pelaku pemukulan suporter Arema FC dengan rompi pink, telah ditemukan panitia pelaksana (Panpel) Persik Kediri, Selasa (20/9/2022). Terbukti terduga pelaku ini bukan berprofesi jurnalis atau wartawan, melainkan seorang youtuber.
Ketua LOC Persik Kediri Abriadi Muhara, menyatakan terduga pelaku mengaku menyerahkan diri akibat rasa takut yang dialami usai kejadian, Sabtu (17/9) lalu. Namun, pihaknya masih belum dapat membeberkan nama dan alamat lengkap terduga pelaku.
Dia menjelaskan Panpel Persik Kediri telah berupaya untuk menghadirkan terduga pelaku pemukulan, saat laga Persik Kediri versus Arema FC. Tetapi upaya itu ternyata oleh alasan keluarga pelaku masih dalam kondisi bekerja.Mereka meminta waktu untuk menghadirkan terduga pelaku, jam 19.00 WIB, di hadapan media.
Ia mengatakan untuk sosok pelaku ini belum mengetahui secara detail nama identitas pelaku pemukulan ini. Namun dari pernyataan awal, pelaku ini bukan berprofesi wartawan atau jurnalis melainkan merupakan seorang youtuber.
“Yang jelas pengakuannya, memang dia pelakunya. Dia adalah konten kreator youtuber,” ujarnya.
Namun lebih jauh, bagaimana seorang youtuber ini bisa mendapatkan rompi pink yang menjadikan identitas profesi jurnalis fotografer gelaran Kompetisi Liga 1, pihaknya masih mempelajari lebih detail.
“Ini menjadi pembelajaran kami kedepannya semoga lebih selektif lagi masalah pembagian rompi, ” pungkasnya.
Sementara itu, sebelumnya empat organisasi profesi jurnalis/wartawan yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Kediri, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Kediri, dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya, menyatakan sikap bahwa pelaku bukan jurnalis/wartawan Kediri. Dma mendesak 1×24 jam untuk menemukan terduga pelaku, Senin (19/9/2022) kemarin.
“Kita mendesak panpel Persik dan media officer Persik menemukan
pelaku dalam waktu 1×24 jam setelah rilis ini disampaikan,” kata Ketua AJI Kediri Danu Sukendro, saat menyatakan sikap di Mess Persik Kediri.
Tidak hanya menemukan, Danu juga menyebut terduga pelaku harus menyatakan minta maaf ke publik seluruh pihak. Dengan hal ini pihaknya merasa dirugikan atas tuduhan dugaan perilaku kekerasan dari profesi jurnalis.
Lanjutnya dalam pernyataan sikap, jurnalis/wartawan tidak mendukung tindakan kekerasan dalam sepak bola. Danu juga menyayangkan press rilis yang dibuat media officer Persik yang menyebut ‘oknum media’ sebagai terduga pelaku kekerasan.
“Media officer harus menyampaikan permohonan maaf secara terbuka,” ujarnya
Sementara itu, Media Officer Persik Kediri Haryanto, mengaku meminta maaf kepada seluruh profesi jurnalis atau wartawan di Kediri, atas pers rilis yang telah dibuat.
Dia juga turut mengapresiasi pernyataan sikap sejumlah organisasi profesi wartawan di Mess Persik Kediri. Selanjutnya hal ini bakal diselesaikan dalam waktu 1×24 jam, sampai Selasa (20/9) besok . “Kita akan melakukan penelusuran terduga pelaku,” pungkasnya.