Metaranews.co, Internasional – Perang Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Negara Barat bahwa Rusia akan menggunakan berbagai cara dalam perang melawan Ukraina. Rusia juga akan menanggapi setiap kritik dengan kekuatan persenjataannya.
Menurut Putin, apapun yang dilakukan dalam perang Ukraina dilakukan semata untuk melindungi rakyat Rusia. “kami akan menggunakan segala cara yang ada untuk melindungi rakyat kami ini bukan gertakan,” ucap Putin seperti dikutip Bisnis.com dari Channel News Asia.
Pidato Putin itu diperkuat dengan pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu, yang menyebut akan melakukan mobilisasi parsial untuk membuat 300.000 tentara cadangan.
Sepeti diketahui, Putin secara signifikan meningkatkan konflik atas Ukraina dan terjadi ketika Rusia memerangi serangan balasan Ukraina yang telah memaksa pasukannya untuk mundur dan menyerahkan beberapa wilayah yang diduduki.
Faktanya, mobilisasi militer parsial dari 2 juta tentara cadangannya adalah untuk mempertahankan Rusia dan wilayahnya dan mengklaim Barat yang tidak menginginkan perdamaian di Ukraina.
Putin menyatakan kembali tujuannya adalah untuk membebaskan jantung industri Donbas di Ukraina timur.
Ukraina dan Barat menganggap semua bagian Ukraina yang dikuasai pasukan Rusia diduduki secara ilegal.
Untuk diketahui, Rusia saat ini telah menguasai sekitar 60 persen Donetsk dan telah merebut hampir seluruh Luhansk pada Juli 2022 setelah berbulan-bulan kemajuan yang lambat dalam pertempuran sengit.
Keuntungan itu sekarang berada di bawah ancaman setelah pasukan Rusia diusir dari provinsi tetangga Kharkiv bulan ini, kehilangan kendali atas jalur pasokan utama mereka untuk sebagian besar garis depan Donetsk dan Luhansk.
Sementara itu, Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan mobilisasi Rusia adalah langkah yang dapat diprediksi yang akan membuktikan bahwa perang tidak berjalan sesuai dengan rencana Moskow.
Demikian pula, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Putin hanya akan melepaskan ambisi kekaisarannya yang berisiko menghancurkan Ukraina dan Rusia jika dia mengakui dia tidak bisa memenangkan perang.
“Inilah mengapa kami tidak akan menerima perdamaian yang didiktekan oleh Rusia dan inilah mengapa Ukraina harus mampu menangkis serangan Rusia,” kata Scholz.