Metaranews.co, Kediri- Perangkat desa yang turut serta iring-iringan membawa keranda mayat melakukan klarifikasi. Terkait kejadian itu viral di media sosial (medsos) ada anggapan sejumlah warga enggan mengantarkan mayat tetangganya di Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.
Menanggapi hal ini Kepala Desa (Kades) Kedak Sunarti, mengatakan anggapan tersebut sangat keliru, sehingga perlu diklarifikasi atas jenazah warganya bernama Partono berusia 50 tahun.
Faktanya warga setempat atau tetangga berduka turut berziarah saat kejadian, Rabu (21/9) kemarin. Namun diakuinya jumlahnya tidak banyak, disebabkan waktu aktif bekerja sekitar jam 08.00 pagi. Sehingga muncul inisiatif perangkat desa turut mengantarkan mayat, dengan memenggul keranda. “Saat kejadian berduka tersebut, dan mengetahui informasi kejadian. Kita langsung mendatangi rumah berduka, karena kondisi agar segera tertangani dengan cepat, langsung mengambil tindakan ke rumah duka,” kata Sunarti, saat klarifikasi ditemui di rumah duka, Kamis (22/9/2022) pagi.
Dia menjelaskan tahu persis kondisi warga bersangkutan yang meninggal dunia mengalami kekurangan secara fisik dan ekonomi. Dalam sekeluarga tersebut, memiliki keterbelakangan mental dialami seluruh keluarga berjumlah 3 orang, termasuk jenazah.
Sehingga pihak desa mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan, agar kondisi jenazah agar segera tertangani. Akhirnya, peziarah dibagi antara bapak-bapak ke makam. Dan ibu-ibu di rumah duka mengurusi dapur, apalagi sebagian warganya merupakan janda-janda tanpa banyak kepala keluarga.
“Memang kondisi saat itu mereka sudah jam kerja, sehingga kami pihak desa langsung mendatangi lokasi,” ujarnya.
Hingga lanjut saat kejadian, Rabu (21/9) sore, dikatakan Sunarti warga juga turut melakukan ziarah kerumah duka. “Bahkan disore hari banyak juga yang takziah,” pungkasnya.