Metaranews.co, Kediri- Setelah melaporkan HADD Tour and Travel ke Polres Kediri Kota tentang dugaan penipuan pemberangkatan umroh ke Mekkah, 66 orang calon jemaah umroh mendapat angin segar. Pasalnya, ada orang lain mengaku pihak ketiga yang akan memberangkatkan para calon Jemaah umroh.
Adanya jaminan pemberangkatan tersebut terjadi, setelah dilakukan mediasi bersama pihak ketiga sebagai jasa penjamin penyelenggara travel umrah di Masjid Agung Kota Kediri, Minggu (2/10) kemarin. Para jamaah berkumpul dan bersepakat untuk berangkat kembali umroh.
“Kesepakatannya dengan pihak penjamin benar-benar mau memberangkatkan jamaah,” kata Agus Purnomo, calon jemaah umrah asal Nganjuk.
Selain itu, Agus juga menyebut kesepakatan lainnya pihak penjamin tidak turut campur terhadap kasus dugaan tipu gelap pihak pertama, Sebelumnya sudah terlaporkan ke Polres Kediri Kota, Biro Umroh HADD Tour dan travel.
“Niat penjamin hanya memberangkatkan jamaah yang ditipu oleh HADD Travel,” jelasnya.
Agus menerangkan keinginan dari para jamaah hanyalah ada kepastian keberangkatan umrah. Setelah pertemuan pertama ini, rencananya nanti mereka akan bertemu lagi pada 12 Oktober mendatang.
Terkait hasil laporan dugaan penipuan ke Polresta Kediri, pihaknya juga belum melakukan pencabutan. Menurutnya ia bersama jemaah yang lain masih ingin fokus menyelesaikan keberangkatannya lebih dulu.
“Infonya pemberangkatan Bulan Januari 2023,” pungkasnya.
Hadir dalam pertemuan itu adalah pengacara dari pihak terlapor travel sebelumnya. Sayangnya, menolak untuk diwawancarai media. Para calon jemaah umrah yang gagal berangkat ini tidak hanya berasal dari Kediri, melainkan juga dari luar kota seperti Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk, Surabaya, bahkan dari Jakarta.