Metaranews.co, Kediri – Usai menjadi bahan perbincangan di Media sosial karena menendang bahan plafon dari gypsum, video viral Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono yang melakukan sidak di pembangunan Pasar Wates kembali ramai di Media Sosial (Medsos) Instargram dan menuai banyak komentar negarif.
Adapun warganet kali ini mengomentari terkait kualitas Semen Padang yang disebut Mas Dhito merupakan semen dengan kulaitas rendah.
“Semen Padang ini kualitasnya paling bawah lo ini,” kata Mas Dhito sambil menunjuk sak semen yang sudah habis.
Adapun video tersebut viral di reuploud oleh akun @infotekniksipil. Video tersebut sudah dilihat hampir 6000 warganet dan dikomentari ratusan netizen.
Salah satu yang menyebut tentang kualitas semen adalah akun instagram @agussetia.g yang menulis begini. “Sekedar untuk perhatian semen padang untuk region jawa berbeda ya sama dengan di sumbar, aku sisi juga semen indonesia, untuk d sumbar semua pake semen padang ! Untuk masalah kualitas, tergantung spek campuran ya !!! menanggapi masalah gypsum: “tipe tertinggi Mau jayaboard dil, kalo d tendang seperti itu pasti jebol! AAA beberda dengan GRC papan semen dengan tebal 9 mm ke atas,” tulisnya.
Ada juga @budiutm77 yang mejyebut “Gak masuk akal kalau semen padang kategori kualitas bawah,semen padang jelas2 sdh ber SNI dan satu grub dgn semen indonesia,di sumbar hampir merata bangunan dan gedung memakai semen padang yg sdh jelas teruji kualitasnya,” katanya.
Selain itu akun @sayasusi juga menyebut “Mosok Semen Padang paling jelek mutunya? Hahaha…. bisa marah nih Semen Padangnya. Terus kalo yg namanya plafond gypsum, kalo ditendang ya remek jugalah. Mungkin ketebalannya yg tidak sesuai spek ya, Pak? Tp proyek segitu kan pasti ada konsultannya, pengawasnya, ppknya? Tinggal dipanggil saja toh, Pak, pasti keder. Kalau main tendang2 gitu kesannya Bapak sedang bikin konten,” tulisnya.
Ada juga @fiet.boendas yang menulis di kolom komentar “@semenpadang kualitas PALING BAWAH parameter ukurnya apa? Semen Padang adalah bagian sari Semen Indonesia yang sudah memenuhi SNI. Dulu saya pernah mengawasi proyek goverment, dalam BQ tidak pernah menyebutkan merk / brand dan hanya menyebut spek teknis misal Semen PC atau PPC, dst,” tulisnya.
Atau @panji1387 yang menyebut “Beliau kok ngomongnya paling bawah ya kualitas @semenpadang? Apakah beliau kurang paham pengetahuan terhadap jenis semennya atau “harga semennya” saja yg ditinjau?” tulisnya.
Seperti diberitakan sebelumnya Video Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono melakukan sidak pembangunan Pasar Wates viral di Media Sosial (Medsos). Diketahui dalam sidak tersebut Mas Dhito menemukan banyak pengerjaan yang tidak sesuai spesifikasi kontrak.
Dalam video awal tampak Mas Dhito mendatangi sebuah ruko yang masih dalam proses pembangunan, lantas ia menemukan bahwa ada bahan yang tidak sesuai spek.
Untuk melihat kualitasnya, Mas Dhito menendang material plafon itu dan dengan mudah jebol. Tak hanya itu, Mas Dhito meminta dibongkar sedikit plafon yang telah terpasang.
“Kualitasnya menurut jenengan bagaimana, kalau tidak sesuai kenapa dipasang?” tanya Mas Dhito kepada konsultan pengawas.
Masih dalam video, Mas Dhito sapaan akrab bupati muda itu, juga menemukan salah satu merk semen yang diduga tidak masuk dalam dokumen berserakan.
“Konsultan pengawas, pertanyaan saya sederhana di dokumen itu tertera apa tidak?” tanya Mas Dhito.
Berangkat temuan itu, Mas Dhito melanjutkan mengecek material plafon kios dan secara kebetulan di salah satu kios masih ada materil yang tergeletak. Melihat merk yang tertera, material yang digunakan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen.
Kemudian, pengecekan dilakukan pula pada material atap los pasar yang belum terpasang termasuk pengukuran ketebalan cor pada lantai. Setelah diukur, ketebalan cor tidak sama, ada yang memiliki ketebalan 6,7, dan 8 cm.